KEI FEB UNS

Kajian Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Islam Pasti Menang!

Dialah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama meskipun orang musyrik membenci." {QS. Ash Shaff (61): 9}

Senin, 28 November 2011

Mengambil keputusan sukses

Setiap yang kita lakukan adalah hasil keputusan kita. Kita pergi makan, pergi bekerja, bertemu kenalan, semuanya adalah keputusan kita. Sebelum kita melakukan suatu aktifitas terlebih dahulu kita harus memutuskan untuk melakukan hal tersebut. Begitupula dengan keberhasilan, sukses juga merupakan hasil dari sebuah keputusan.

Sebagai contoh kita sedang diperhadapkan pada dua pilihan, yakni bermalas malasan atau belajar. Yang mengambil keputusan untuk belajarlah yang akan menjadi juaranya. Jika saat itu dia memutuskan bermalas malasan, maka tentu saja kegagalan akan menantinya.
Dari ilustrasi tadi dapat dikatakan, besarnnya kesukesan kita tergantung pada keputusan sukses kita. Putuskanlah sekarang juga, bahwa anda adalah orang sukses

Saya memutuskan untuk tidak lagi bermalas-malasan

Saya memutuskan untuk memaksimalakan potensi saya
Saya memutuskan untuk terus belajar
Saya memutuskan untuk memaksimalkan waktu 24 jam saya
Saya memutuskan untuk mempererat persaudaraan
Saya memutuskan untuk berkomuniaksi dengan bijak
Saya memutuskan untuk membantu banyak orang
Saya memutuskan untuk berani mengambil resiko
Saya memutuskan untuk tidak banyak bermain
Saya memutuskan untuk tidak banyak tidur
Saya memutuskan untuk mempelajari ilmu komputer
Saya memutuskan untuk memulai berbisnis ayam besok
Saya memutuskan untuk membaca buku „x sampai selesai
Saya memutuskan untuk konsisten pada keputusan ini
Keputusan-keputusan tersebut akan sangat memberdayakan kehidupan anda. Buatlah segera keputusan sukses anda
By: Ono Musfilar

Sukses meninggalkan jejak

Hal ini adalah salah satu hal yang harus kita syukuri
Bahwa setiap kesuksesan yang dicapai seseorang pasti meninggalkan jejak.
Ini berati kita juga bisa ikut sukses hanya dengan mengikuti jejak-jejak tersebut. 
Pada keyataannya, semua orang sukses pasti mengikuti jejak-jejak ini. Sudah tak terhitung jumlahnya orang yang mengikuti jejak sukses ini, dan anda pun bisa mengikutinya Aturan pentingnya “belajarlah dari yang terbaik”. Anda harus mencontoh orang terbaik jika anda ingin menjadi yang terbaik. Dan orang terbaik selalu meningalkan jejak yang bisa anda ikuti.
Anda harus mengatur setiap langkah anda mengikuti jejak-jejak sukses tersebut. Gunakan ke indera anda untuk mencari jejak sukses ini.
Bacalah buku-buku sukses, dengarlah perkataan-perkataan yang berbau kesuksesan, dan lihatlah orang sukses disekeliling anda. Dan ingat, para pecundang juga meninggalkan jejaknya. Jangan sampai anda terlena untuk mengikuti jejaknya.
By: Ono Musfilar

Miliki Harapan Positif terhadap Apapun

Semakin yakin anda mengharapkan sesuatu yang baik, semakin besar kemungkinan hal tersebut terjadi, atau yang biasa disebut THE LAW OF EXPECTATION.
Pada setiap peristiwa entah itu baik atau buruk, anda harus menanamkan dalam diri anda ekspektasi(harapan) postif.
Kemampuan anda melakukan ekspektasi positif atas semua kejadian menentukan hasil yang akan anda dapatkan.
Dengan ekspektasi atau harapan positif, anda bisa mendulang emas ditengah musibah yang menimpa anda.
Rahasianya adalah setiap ada kejadian yang menimpa anda. Segera yakini, bahwa sesuatu yang baik akan terjadi melalui kejadian ini.
Ada orang yang dipecat dari bisninya. karena dipecat, ia pun berusaha keras mencari sumber pemasukan keuangan yang baru. Akhirnya ia memilih bisnis. Karena berbisnis ternyata ia jauh lebih sukses dari sebelumnya. Dia tidak mungkin sesukses itu jika tidak pernah dipecat.
Banyak kegagalan atau kemunduran yang menimpa anda.
Tapi ternyata kegagalan itu benar-benar perlu terjadi, agar anda dapat menggapai impian tertinggi anda.
By: Ono Musfilar

Miliki Harapan Positif terhadap Apapun

Optimis Melihat Kegagalan

Kebanyakan orang sangat merasa berat ketika ditimpa kegagalan. Padahal justru dengan kegagalan itulah kita menjdai lebih hebat.
 Sudah banyak bukti nyata, bahwa dibalik kegagalan besar, selalu membuat orang yang mengalaminya menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya Tantanganya adalah, kebanyakan orang melihat kegagalan itu sebagai bencana. Mereka belum mampu melihat berbagai hikmah yang ada dibalik sebuah kegagalan. Mereka merasa kegagalan adalah kehancuran. Tidak ada kebaikan dibalik kegagalan Ada banyak hal yang menyebabkan mereka tidak mampu menarik hikmah dari sebuah kegagalan. Salah satunya adalah Mereka menganggap kegagalan itu sifatnya selamanya.
Ketika mereka gagal hari ini, maka bencana ini membuat masa depannya suram. Sementara orang optimis menganggap kegagalan itu sementara. Hari ini gagal, besok sukses akan menanti.
Orang pesimis menganggap kegagalan adalah akhir dari segalanya.
Orang optimis menganggap kegagalan adalah awal dari sebuah kisah baru.
Sahabat-sahabatku. Jika kita mampu menarik pelajaran besar disetiap kegagalan, maka kita akan menjadi pribadi yang luar biasa.
By: Ono Musfilar

Jangan Fokus pada Kekurangan

Siapa didunia ini yang tidak punya kekurangan, semua orang punya kekurangan. Bahkan banyak yang lebih serba kekurangan dari pada anda, Tapi ternyata mereka tetap bisa sukses.

Harus anda ketahui bahwa kekurangan bukan menjadi masalah utama jika anda mau fokus pada kelebihan anda.
 Jika anda masih memiliki tangan dan kaki, ketahuilah bahwa ada orang cacat yang telah meraih kesuksesan.
Jika anda masih tergolong sehat, ketahuilah bahwa banyhak orang yang telah divonis sakit, mampu terus berjalan menuju kesuksean mereka.
Jika anda tergolong pintar, ketahuilah bahwa orang bodoh sekalipun mampu berubah menjadi sangat genius.
Dari berbagai cerita kesuksesan yang ada, dapat dikatakan bahwa “kekurangan” bukanlah penghalang utama. Tapi kegigihan anda, kemauan kuat anda, pantang menyerah, dan lain lain adalah penentunya.
Tidak ada kondisi lingkungan yang mampu menghentikan seorang yang telah bertekat kuat untuk berhasil.
Karenanya janganlah fokus pada besarnya kekurangan anda.
Fokuslah pada kelebihan yang anda miliki, kemudian kembangkan.
Fokuslah pada impian anda, kemudian kejarlah.
Setiap manusia berpotensi untuk sukses. Setiap manusia memiliki kekuatan yang maha dahsyat Cari, dan galilah potensi tersebut Jangan justru mengeluh pada kekurangan anda Karena sesunguhnya anda memiki banyak kelebihan
By: Ono Musfilar

Antara Ayah, Anak, dan Burung Gagak

Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana disekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya,

“Nak, apakah benda itu?”
“Burung gagak”, jawab si anak.

Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit kuat,

“Itu burung gagak, Ayah!”

Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,

“BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika.
Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah,

 “Itu gagak, Ayah.”

Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.

“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya soal
hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya
katakan????
Itu burung gagak, burung gagak, Ayah…..”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.
Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang
kebingungan.

Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah diary lama.

“Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,” pinta si Ayah. Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut:

“Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya,

“Ayah, apa itu?”

Dan aku menjawab,

“Burung gagak.”

Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan
sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya.

“Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.”

Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si
Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara,

“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau
telah hilang kesabaran serta marah.”

Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya
memohon ampun atas apa yg telah ia perbuat.

Note:
Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu, hormatilah mereka.
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.
Kita sudah banyak mempelajari tuntunan Islam apalagi berkenaan dengan berbakti
kepada kedua orangtua.Tapi berapa banyak yang sudah dimengerti oleh kita apalagi
diamalkan???
Ingat! ingat! Banyak ilmu bukanlah kunci masuk syurganya Allah.

Author : PercikanIman.org
Shared : Kisah Penuh Hikmah
 

Kamis, 17 November 2011

Sharia Banking and Entrepreneurship Training

FULLDAY Training dg HARGA PALING MIRING !!!!!!!!

* SHARIA BANKING AND ENTREPRENEURSHIP TRAINING *

> Sabtu, 26 November 2011
> waktu : 07.30 - 15.30 WIB
> tempat : Aula Perpus Pusat UNS*
> HTM cuma Rp 20.000,-
> Fasilitas : snack, makan siang,training kit, SERTIFIKAT, plus materi yg bermanfaat
> Fasilitator :
- KaCab Bank Syariah Mandiri
- Duta Persada Tim Trainer
- Pengusaha & Jagoan Internet Marketing

contact + takon" :
 085647857474 (Labib)  / 085878294296 (Rona)

*dalam konfirmasi



Jumat, 11 November 2011

Kesabaran Sholahuddin Al-Ayyubi

Sholahuddin Al-Ayyubi adalah seorang panglima perang ternama, termasyur keberaniannya, dan terkenal kebaikan budi pekertinya. Dalam perang, ia tak pernah menghalalkan segala cara, tapi senantiasa tampil dengan bijak dan berlandaskan kemanusiaan.
Suatu hari, Sholahuddin mendengar kabar dari telik sandi mata-mata, bahwa panglima perang musuh sedang sakit parah. Bagi seorang yang ambisius meraih kemenangan , situasi seperti itu pasti dimanfaatkan untuk segera menyerang dan menghancurkan lawan. Dalam situasi pimpinan sakit, pasukan menjadi bingung, bak ayam kehilangan induk.
Tapi Sholahuddin adalah seorang panglima yang punya kebijakan dan harga diri. Ia tak ingin mengambil kesempatan demi kemenangan semata. Itu tak adil, begitu barangkali pikirnya. Peperangan yang membanggakan hanya jika kemenangan diperoleh bukan dengan kecurangan. Kecurangan akan membuat pihak yang menang tak dapat bangga dengan kemenangannya, dan pihak kalah tak berbesar hati menerima kekalahannya. Itulah pemikiran yang bijak dalam benak Sholahuddin.
Suatu malam Sholahuddin menyelinap ke kubu lawan dan kemudian berhasil masuk ke dalam kemah si panglima pasukan Salib. Ditatapnya panglima perang lawan yang terbujur lunglai. Orang yang biasa garang dalam pertempuran, kala itu meluruh pucat pasi. Sholahuddin mendekat, hendak mengobati.
Betapa kaget, si panglima perang Salib, ada orang asing di dalam kemahnya. Betapa terkejut lagi bahwa orang asing itu tidak lain panglima perang Muslim, Sholahuddin Al-Ayyubi. Bahkan menjadi lebih kaget lagi, ternyata kedatangannya bukan untuk membuat mati, tapi justru ingin mengobati. Orang yang biasanya tampil dengan garang -babat sana, babat sini, membunuh musuh di hadapannya kali ini duduk di hadapannya dengan sabar dan rasa kasih ingin mengobati lawan. Dialah Sholahuddin Al-Ayyubi lawan tanding dalam perang Salib.
Dapat dipahami jika pada era berikutnya, ketika mendengar kabar Sholahuddin Al-Ayyubi meninggal dunia, bukan saja kaum Muslimin yang gundah gulana karena kehilangan panglima, tetapi para panglima perang musuh juga ikut menangis karena duka. Duka akibat ditinggal oleh musuh yang bijaksana, musuh yang berperang dengan menjunjung etika kemanusiaan.

Rabu, 09 November 2011

China Kembangkan Industri Halal

Muslim China terus membangun dan memperkokoh eksistensinya dengan mengembangkan industri halal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

“Sudah lebih dari 10.000 pabrik, restoran makanan dan minuman yang menerima sertifikat halal,” kata Ketua Komisi Makanan Halal Ningxia, Wang Shengjun, di Yinchuan, ibukota propinsi Ningxia, ketika menerima para wartawan Indonesia dan Malaysia, Selasa.

Selain itu, lanjut dia, Ningxia punya dua kawasan industri halal di Wuchong, salah satu kota di provinsi itu. Nilai produk halal di Ningxia telah mencapai 50 juta yuan atau senilai Rp70 miliar.

Ningxia adalah provinsi di China yang mendapatkan otonomi sejak tahun 1958 karena etnis Hui identik dengan Muslim dan merupakan mayoritas dari 35 etnis China lainnya yang hidup di Ningxia. “Dari 6,3 juta warga yang tinggal di Ningxia, 2,25 juta atau 38 persen merupakan etnis Hui yang Muslim, sisanya adalah etnis Han, dan etnis China lainnya,” kata Wang Shengjun.

Industri halal Ningxia terus melebarkan sayapnya ke pasar domestik, bahkan penerbangan dari Beijing ke Urumqi, atau Beijing ke Yinchuan, ibu kota Ningxia, makanan di pesawat semuanya sudah berlabel halal. “Bukan hanya domestik, kami sudah bekerja sama dengan industri halal Arab Saudi, Qatar, Mesir dan Malaysia untuk saling mengakui sertifikat halal sehingga produk kami dapat masuk ke pasar mereka, begitu juga sebaliknya,” kata Wang Shengjun.

Ketika ditanya mengapa dengan Indonesia belum, dia mengakui hubungan industri halal dengan Indonesia baru saja dijajaki. “Kami baru mulai kerja sama internasional sejak tahun 2008, tetapi dengan Malaysia sudah sejak tahun 2006. Kami sudah berkunjung ke Indonesia. Kami mau kerja sama dengan industri halal Indonesia karena Indonesia adalah penting bagi kami,” tambah ketua komisi industri halal Ningxia.

Industri halal Ningxia sudah dilengkapi dengan laboratorium yang paling canggih di China didukung 15 pakar, 300 staf. “Biaya untuk mendapatkan sertifikat halal sangat murah, yakni hanya 3.700 yuan atau Rp5,1 juta,” katanya. Walau sudah banyak perusahaann memiliki label halal namun sewaktu-waktu petugas akan datang ke pabrik dan meninjau proses produksi mereka.

Sumber : Republika
http://zonaekis.com/china-kembangkan-industri-halal/

Penyebab Inovasi Produk Perbankan Syariah Lamban

Inovasi produk di perbankan syariah masih terhambat sejumlah kendala yang berasal dari eksternal maupun internal bank. Karena itu, pemerintah diminta untuk membantu mengatasi kendala tersebut agar perkembangan perbankan syariah sejalan dengan perbankan konvensional.

Praktisi perbankan syariah, Jordhy Kashoogie Nazar mengungkapkan tantangan eksternal dari pengembangan produk berasal dari regulasi yang masih konservatif. Akibatnya, produk perbankan syariah masih monoton.

“Aturan mengenai produk, kami harap lebih terbuka lagi karena sekarang masih konservatif, sehingga perbankan syariah bisa mengembangkan inovasi, “ ujar dia, Senin (31/10).

Untuk mengembangkan inovasi produk, Jordhy mengatakan perbankan syariah butuh dukungan dari pemerintah. Insentif pajak dari pemerintah diperlukan untuk menekan harga produk. “Double tax memang sudah tidak ada, tapi ke depan perbankan syariah butuh insentif karena akan berpengaruh pada pricing, ekspansi bisnis, dan stabilitas, “ ungkap dia.

Pemasaran produk perbankan syariah juga masih berorientasi pasar domestik. Hal ini lantaran masih dibatasinya perbankan asing masuk ke perbankan syariah di tanah air. “Pemasaran produk perbankan syariah sekarang pandangannya masih domestik market, makanya kalah dengan Malaysia yang pemasarannya mampu ekspansi ke luar negeri, “ ungkap analis produk perbankan syariah tersebut.

Sumber : Republika
http://zonaekis.com/penyebab-inovasi-produk-perbankan-syariah-lamban/

Ekonomi Syariah Sebagai Solusi

Krisis ekonomi Indonesia sampai saat ini masih berlangsung dan belum menunjukkan tanda-tanda untuk segera pulih. APBN kita masih dikuras dalam jumlah besar untuk pengeluaran membayar bunga utang baik utang luar negeri maupun bunga utang dalam negeri dalam bentuk bunga obligasi rekap bank konvensional. Seharusnya dana APBN ratusan triliun digunakan untuk pemberdayaan rakyat miskin, tetapi justru untuk mensubsisi bank-bank ribawi melalui bunga rekap BLBI dan SBI.

Ini terjadi karena pemerintah telah terperangkap kepada sistem riba yang merusak perekonomian bangsa. Menaiknya harga BBM semakin memperparah penderitaan rakyat Indonesia dan semakin membengkakkan angka kemiskinan. Inflasi meningkat secara tajam.

Semua para ekonom hebat di negeri ini memprediski inflasi hanya 8,7 persen, tetapi kenyataannya melejit di luar dugaan, lebih dari 18 persen. Ekonom hebat tersebut keliru besar dalam memprediksi. Angka inflasi 18 persen, yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. Sebagai indikator penting bagi perekonomian negara, maka inflasi wajib dipandang secara kritis. Sebab, inflasi yang melonjak tinggi bermakna gong marabahaya bagi ekonomi rakyat.

Pada saat ini, tercatat jika sejak Maret 2005, jumlah utang Indonesia mencapai Rp1,282 triliun. Angka tersebut, setara dengan 52 persen dari produk domestik bruto. Komposisi utang itu, 49 persen persen utang luar negeri. Sementara 51 persen utang dalam negeri.

Selain problem utang Indonesia yang amat besar, ancaman terhadap kesinambungan fiskal dan pembiayaan pembangunan juga menjadi problem besar. Demikian pula buruknya infrastruktur, rendahnya investasi dan pertumbuhan ekonomi, terpuruknya sektor riil, menurunnya daya saing, serta akan masih meningkatnya angka pengangguran akibat kenaikan BBM lalu.

APBN kita masih berada pada titik yang kritis, sebab faktor eksternal seperti naiknya harga minyak, bisa membuat beban APBN membengkak dan memperbesar defisit APBN. akibat ikut membengkaknya subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan pengeluaran pemerintah yang terkait dengan luar negeri. Belum lagi ancaman depresiasi nilai rupiah yanag selalu membayang-bayangi.

Keterpurukan ekonomi Indoiensias juga ditandai oleh masih belum bergairahnya sektor riil akibat lumpuhnya fungsi intermediasi perbankan konvensional. LDR bank konvensional masih belum optimal bahkan masih jauh, berkisar di angka 50-an persen. Lain lagi NPL 2 bank konvensional raksasa yang semakin meningkat. Peningkatan NPL (kredit macet) tersebut telah berada pada titik yang membahayakan, yaitu 24 persen dan 20 persen. Inilah kondisi bank-bank ribawi, LDR rendah sementara NPL tinggi. Realitas ini berbeda dengan bank syariah, FDR tinggi, NPF rendah. Sehingga mendorong pertumbuhan sektor riil. Sementara bank konvensional sebaliknya.

Kesimpulannya, ekonomi Indonesia benar-benar terpuruk dan terburuk di bawah sistem ekonomi kapitalisme. Indonesia hanya unggul atas negara-negara Afrika seperti Malawi, Uganda, Kenya, Zambia, Mozambik, Zimbabwe, Mali, Angola dan Chad. Peringkat daya saing pertumbuhan (growth competitiveness index) Indonesia, nyaris sama dengan Ethiopia yang pernah hancur-lebur oleh perang serta wabah kelaparan.

Syariah Sebagai Solusi
Salah satu solusi penting yang harus diperhatikan pemerintahan dalam me-recovery ekonomi Indonesia adalah penerapan ekonomi syariah. Ekonomi syariah memiliki komitmen yang kuat pada pengentasan kemiskinan, penegakan keadilan pertumbuhan ekonomi, penghapusan riba, dan pelarangan spekulasi mata uang sehingga menciptakan stabilitas perekonomian.

Ekonomi syariah yang menekankan keadilan, mengajarkan konsep yang unggul dalam menghadapi gejolak moneter dibanding sistem konvensional. Fakta ini telah diakui oleh banyak pakar ekonomi global, seperti Rodney Shakespeare (United Kingdom), Volker Nienhaus (Jerman), dsb.

Ke depan pemerintah perlu memberikan perhatian besar kepada sistem ekonomi Islam yang telah terbukti ampuh dan lebih resisten di masa krisis. Sistem ekonomi Islam yang diwakili lembaga perbankan syariah telah menunjukkan ketangguhannya bisa bertahan karena ia menggunakan sistem hasil sehingga tidak mengalami negatif spread sebagaimana bank-bank konvensional. Bahkan perbankan syariah semakin berkembang di masa-masa yang sangat sulit tersebut.

Sementara bank-bank raksasa mengalami keterpurukan hebat yang berakhir pada likuidasi, sebagian bank konvensional lainnya terpaksa direkap oleh pemerintah dalam jumlah besar Rp 650 triliun. Setiap tahun APBN kita dikuras lagi oleh keperluan membayar bunga obligasi rekap tersebut. Dana APBN yang seharusnya diutamakan untuk pengentasan kemiskinan rakyat, tetapi justru digunakan untuk membantu bank-bank konvensional. Inilah faktanya, kalau kita masih mempertahakan sistem ekonomi kapitalisme yang ribawi.

Selama ini, sistem ekonomi dan keuangan syariah kurang mendapat tempat yang memungkinkannya untuk berkembang. Ekonomi Islam belum menjadi perhatian pemerintah. Sistem ini mempunyai banyak keunggulan untuk diterapkan, ekonomi Islam bagaikan pohon tumbuhan yang bagus dan potensial, tapi dibiarkan saja, tidak dipupuk dan disiram. Akibatnya, pertumbuhannya lambat, karena kurang mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan pihak-pihak yang berkompeten, seperti Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Industri, Bappenas, DPR dan menteri yang terkait lainnya.

Keberhasilan Malaysia mengembangkan ekonomi Islam secara signifikan dan menjadi teladan dunia internasional, disebabkan kebijakan Mahathir yang secara serius mengembangkan ekonomi Islam. Mereka tampil sebagai pelopor kebangkitan ekonomi Islam, dengan kebijakan yang sungguh-sungguh membangun kekuatan ekonomi berdasarkan prinsip syariah. Indonesia yang jauh lebih dulu merdeka dan menentukan nasibnya sendiri, kini tertinggal jauh dari Malaysia.

Kebijakan-kebijakan Mahathir dan juga Anwar Ibrahim ketika itu dengan sistem syariah, telah mampu mengangkat ekonomi Malaysia setara dengan Singapura. Tanpa kebijakan mereka, tentu tidak mungkin ekonomi Islam terangkat seperti sekarang, tanpa kebijakan mereka tidak mungkin terjadi perubahan pendapatan masyarakat Islam secara signifikan. Mereka bukan saja berhasil membangun perbankan, asuransi, pasar modal, tabungan haji dan lembaga keuagan lainnya secara sistem syariah, tetapi juga telah mampu membangun peradaban ekonomi baik mikro maupun makro dengan didasari prinsip nilai-nilai Islami.

Aplikasi ekonomi Islam bukanlah untuk kepentingan umat Islam saja. Penilaian sektarianisme bagi penerapan ekonomi Islam seperti itu keliru, sebab ekonomi Islam yang konsen pada penegakan prinsip keadilan dan membawa rahmat untuk semua orang tidak diperuntukkan bagi umat Islam saja, dan karena itu ekonomi Islam bersifat inklusif.

Penutup
Momentum Indonesia Syariah Expo hendaknya bisa menyentakkan dan membuka mata pemerintah untuk melirik dan menerapkan ekonomi syariah sebagai solusi perekonomian Indonesia. Pemerintah harus melihat ekonomi syariah dalam konteks penyelamatan ekonomi Nasional.

Sehubungan dengan itu, pembentukan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) perlu kembali diwujudkan dengan memasukkan para pakar ekonomoi syariah di dalamnya. Ekonomi syariah di Indonesia telah menunjukkan ketangguhannya di masa krisis dan lagi pula dalam praktik perekonomian di Indonesia selama ini, Indonesia sudah menerapkan dual sistem, konvensional dan sistem ekonomi syariah, terutama yang berkaitan dengan lembaga perbankan dan keuangan.

Oleh: Agustianto
Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia
Sumber : Padangekspres
http://zonaekis.com/ekonomi-syariah-sebagai-solusi/

Sharia Banking and Entrepreneurship Training


Rabu, 02 November 2011

Kearifan gula batu

Diambil dari sebuah buku Bertambah Bijak Setiap Hari 8 x 3 = 23! Karangan Budi S. Tanuwibowo dengan sedikit penyesuaian
Pada sebuah kerajaan ada hubungan yang sangat erat antara murid dan guru. Pada suatu hari, Si Murid bertanya kepada Gurunya tentang bagaimana seseorang harus bersikap di dalam hidup. Sang Guru tidak menjawab dengan kata-kata belaka. Beliau mengajak Si Murid masuk ke dapur. Ketika Si Murid bingung menunggu, Gurunya sudah asyik menyiapkan perapian dan mulai memasak air. Kala air mulai mendidih, Sang Guru keluar rumah dan kemudian masuk kembali sambil membawa sebongkah batu. Kemudian batu itu dimasukkannya ke dalam air yang mulai mendidih. Sang guru merebus batu!
Dalam hati Si Murid bertanya-tanya tentang keanehan Sang Guru. Namun ia belum berani bertanya dan diam menunggu. Selang beberapa waktu, Sang Guru mengeluarkan batu tersebut dan menaruhnya di atas meja. Tiba-tiba Sang Guru berkata,”Kamu jangan seperti batu!” Si Murid menganga, “Batu ini begitu keras, direbus di dalam air panas mendidih pun tak berkurang kerasnya. Orang yang seperti batu, sangat kaku, merasa paling benar, merasa jagoan, dan tidak bisa berubah. Padahal kehidupan selalu berubah. Di atas pohon tinggi masih ada awan. Di atas awan masih ada langit. Bagaimana mungkin kita, manusia biasa, boleh merasa dirinya paling sempurna?”
Si murid tersadar. Sang Guru sedang memberikan pelajaran lewat contoh sederhana. Inilah yang membuat gurunya sangat dikagumi oleh murid-muridnya. Pelajaran yang begitu rumit dan dalam sekali pun bisa diuraikan dengan sederhana. Setelah merenung sejenak Si Murid bertanya, “Guru, saya harus bersikap bagaimana?”
Seperti tadi, kali ini Sang Guru pun tidak menjawab. Ditambahkannya kayu ke dalam perapian dan sekali lagi beliau beranjak ke luar rumah. Tak lama kemudian ia membawa sebongkah salju yang mengeras. Tanpa berkata-kata bongkahan salju itu dimasukkannya ke dalam air yang bergolak panas. Dalam hitungan detik, salju pun meleleh. Hilang dari pandangan, luluh menjadi air. Lalu sang guru berkata,”Kamu jangan seperti bongkahan salju. Kelihatannya keras, berkarakter, punya prinsip dan teguh pendirian, namun baru diuji sebentar saja semuanya lenyap tak berbekas. Suka mengecam orang lain yang tidak jujur, berlaku sok suci, namun ketika dihadapkan pada kehidupan nyata, semua idealismenya hancur tak berbekas dan akhirnya ikutan korup.”
Si Murid pun tersadar. Dia kini sudah dihadapkan dua ekstrim: keras kepala vs tak berpendirian. Punya prinsip kaku vs fleksibel banget. Terlalu kiri tidak baik. Terlalu kanan juga tidak baik. Terlalu cepat tidak tepat. Terlalu lambat juga tidak tepat. Terlalu maju, perlu direm. Terlalu lambat, perlu didorong. Yang terbaik adalah tengah. J
Si Murid pun tidak sepenuhnya bisa mengerti. Sang Guru pun bangkit lagi dari tempat duduknya dan segera beranjak. Tidak ke depan, melainkan ke belakang. Tak lama kemudian Sang Guru membawa 2 butir telur ayam di tangannya. Telur yang pertama kemudian dipecahkannya di depan muridnya. Segera si murid melihat cairan telur yang pecah meleleh membasahi meja. Cair namun kental. Telur kedua kemudian dimasukkan ke dalam air yang mendidih.
Setelah cukup lama, tiba-tiba sang guru mengeluarkan telur tersebut dan mengupasnya. Segera tercium harum aroma telur rebus dan terlihat putih ranumnya telur matang. Telur yang semula cair dan kental ketika masih mentah, sudah menjadi lebih keras setelah matang.  Lalu Sang Guru pun berkata,”Kamu jangan menjadi telur rebus. Baru belajar sedikit, sudah merasa mampu menguasai semua. Baru paham secuil ilmu, merasa sudah memonopili kebenaran, sombong, ekstrim, dan takabur.”
Cukup lama Si Murid merenung. Betapa sulit mencari seorang pembelajar sejati, yang tekun belajar tanpaa lelah, mampu menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan tetap rendah hati. Tidak sombong.
Tanpa menunggu pertanyaan Si Murid, Sang Guru kembali bergegas ke belakang. Diambilnya sebuah wortel dari kebun. Seperti sebelumnya, wortel itupun dimasukkannya ke dalam air mendidih. Selang beberapa waktu, wortel itu diangkatnya dari air rebusan. Saat itu juga Sang Guru berkata, “Muridku, kamu juga tak boleh seperti wortel rebus.”
Sejenak Si Murid tercenung. Dipegangnya wortel rebus itu sambil dipencet-pencet. Wortel yang semula keras, kini telah menjadi lunak. Namun ia tetap bisa dikenali sebagai wortel. Mengapa gurunya mengatakan seperti itu? Bukankah wortel melambangkan fleksibelitas, keluwesan, namun sekaligus kekukuhan untuk mempertahankan prinsip, sehingga tetap tidak kehilangan jati diri? Mulut Si Murid ingin mengatakan banyak kata – kata, berjuta argumen, namun entah mengapa seakan terkunci.
Sang Guru tersenyum,”Muridku, wortel memang luwes, fleksibel, mampu beradaptasi menyesuaikan diri. Hebatnya lagi ia tidak kehilangan jati dirinya. Lambang seseorang yang teguh pendirian dan memegang prinsip, namun tidak kaku. Bagus. Tapi, cobalah kamu lihat air ini. Air ini tetap tidak berubah. Tidak ada nilai tambah. Apa artinya? Pengorbanan wortel menjadi sia-sia. Tidak mengubah apa-apa.”
Si Murid mulai mengerti apa makna  yang dimaksudkan oleh Sang Guru melalui contoh tadi. Seketika ia pun menyadari bahwa Sang Guru telah merebus air kembali dan menaruh sebongkah gula batu ke dalam air mendidih.
Tak lama berselang Sang Guru berkata,” Jadilah kamu gula batu, muridku. Tubuhnya memang hancur seperti sebongkah salju, tapi bukan karena tidak memiliki prinsip. Kelihatannya ia kalah, tapi sebenarnya dialah pemenang, yang menguasai,yang membuat air menjadi manis. Biarkan orang menyangka diri mereka menang, namun sesungguhnya telah dikalahkan dengan cerdik dan halus. Bila kamu meresapi dan menghayati makna filosofi gula batu ini, kamu akan bisa menerapkannya di bidang apa pun sepanjang hidupmu. Itulah jawaban atas pertanyaanmu semula, bagaimana sikap terbaik dalam kehidupan. :)

Rabu, 26 Oktober 2011

Ekonomi Syariah Bagian Kehidupan Bernegara

Saat ini sistem ekonomi syariah sudah masuk hampir disetiap aspek keuangan di negeri ini. Mulai dari perbankan, asuransi, multifinance, pegadaian, hingga pasar modal telah memiliki unit syariah.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad mengatakan ekonomi syariah bukan lagi dalam tahapan pertanyaan melainkan sudah dalam tahapan aplikasi dan pengembangan. Sehingga ekonomi syariah sudah menjadi bagian dari kehidupan ekonomi dan bernegara.

“Saat ini ekonomi syariah sudah menjadi bagian dari kehidupan bernegara di negeri ini,” ujarnya di acara pelantikan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Jakarta, Jumat (21/10).

Ia menambahkan laju perkembangan ekonomi syariah saat ini sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat. Dorongan masyarakat menjadi sesuatu yang utama. Ia berharap ke depannya bukan hanya masyarakat tetapi juga pemerintah Indonesia memiliki andil yang besar dalam mendorong perkembangan ekonomi syariah.

“Perkembangan ekonomi syariah sangat didorong oleh partisipasi masyarakat dan pemerintah sangat bisa berpartsipasi mendorong ekonomi syariah ini,” tandasnya.

Sumber : PKES Interaktif
http://zonaekis.com/ekonomi-syariah-bagian-kehidupan-bernegara/

IAEI Kembangkan Ekonomi Syariah Berbasis Indonesia

Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) berkomitmen mengembangkan ekonomi Islam berbasis Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum IAEI, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di acara Pelantikan Pengurus Pusat IAEI di Jakarta, Jumat (21/10).

Bambang mengungkapkan ekonomi Syariah berbasis Indonesia memiliki beberapa ciri yaitu perbankan syariah lebih condong ke arah pengembangan micro finance. Lalu ekonomi Syariah Indonesia memiliki model pembiayaan infrastruktur. Indonesia juga memiliki sukuk ritel yang dapat menciptakan demokrasi secara finansial.
“IAEI akan ingin kembangkan ekonomi Syariah berbasis Indonesia, utamanya kita akan fokus di microfinance dan suku ritel. Karena itu dua produk yang kami yakin produk unggulan Indonesia,” ujarnya.

Selain hal tersebut, IAEI juga berkomitmen meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)bagi ekonomi syariah dari segi kualitas dan kuantitas. IAEI akan berkordinasi dengan Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dalam memperbanyak sekolah ekonomi Islam dan perbaikan dari segi kurikulum ekonomi Islam.
“Masalah SDM kami akan kerjasama dengan Kemendiknas, untuk memperbanyak sekolahnya dan perbaiki kualitas kurikulumnya,” tutup Bambang.

Sumber : PKES Interaktif
http://zonaekis.com/iaei-kembangkan-ekonomi-syariah-berbasis-indonesia/#more-3736

Kandang Kuda Terbakar

Dengan suara menahan sakit, seorang karyawan menelpon dan melapor kepada atasannya,” pak maaf hari ini saya terlambat masuk kantor. Saya jatuh terserempet bus.”
Tanpa sadar si atasan bertanya,” bagaimana keadaan motornya? Ada yang rusak?”
Sambil menahan sakit dan geram, karyawan itu menjawab,”Tidak!” dan telepon ditutup. Pembicaraan usai, hubungan kerja, dan silaturahmi antara atasan dan karyawan pun tamat.
Dalam episode lain, seorang jenderal dan ribuan anak buahnya sedang lari menyelamatkan diri adari kejaran musuh. Sudah hampir seminggu terus berlari dan berlari. Ransum pun habis, pakaian compang camping dan hanya tersisa yang menempel di badan. Sementara udara dingin malam menusuk samapi ke tulang sumsum. Seorang prajurit muda menggigil kedinginana. Mulutnya terkatup, muka kebiruan, gigi saling beradu. Gemeretak. Tanpa berpikir panjang, sang jenderal mencopot mantel lusuhnya dan mengenakannya pada prajurit itu. Sekilas sorot mata sang prajurit menyiratkan rasa haru. Demikian pula mata teman – temannya.
Waktu berlalu, sang karyawan telah menjadi orang kaya, hidup berkecukupan, dan rejeki yang melimpah ruah. Tangannya terbuka menolong siapapun yang membutuhkan.
Suatu sore, kawan lama datang, “mantan boss kita meninggal dunia. Besok dikuburkan. Bagaimana kalau malam nanti kita ke rumah duka?”
“kamu saja yang pergi. Aku malas pergi.”
Sang kawan terdiam dan tak melanjutkan ajakannya. Dia sadar, sakit hati sang teman belum tersembuhkan. Luka kecil di masa lalu rupanya telah membekas. Ah betapa tajamnya guratan kata – kata, pikirnya. Sahabatnya yang baikhati dan suka menolong pun tak bisa melupakan rasa sakitnya.
Hanya karna sang atasan salah ucap, karyawannya masih tersakiti. Pada dasarnya atasannya baik. Namun ia kurang bisa mengemas katta-kata. Akibatnya ia sering terlihat kurang ramah, kurang perhatian dan terlihat kaku. Saat itu sang teman melapor datang terlambat karena terseremet bus. Namun, sang atasan tidak menanyakan bagaimana kondisi temannya, tapi menanyakan kondisi motornya. Salah ucap ini terlihat kecil tapi dampaknya sangat besar. Temannya keluar dari kantor dan kedongkolan masih tersimpan bertahun – tahun lamanya, mengkristal dan tak terhapuskan.
Sebagai teman dia mengingatkan bahwa atasannya tak sejahat itu. Apa yang ditanyakan atasannya hanyalah reaksi spontan belaka. Karena didengarnya sang aryawan masih bisa menelpon, dianggapnya tidak ada masalah yang berarti. Makanya ditanyakan sesuatuyang belum dilaporkan yaitu kondisi motor. Sayangnya, penjelasan itu tidak berarti apa-apa. Sang teman sudah merasa sakit, harga dirinya dianggap lebih murah dibandingkan harga sebuah motor.
Ya, kepemipinan adalah soal mengelola hati manusia. Kalau hatinya sudah kena, hal-hal lainnya akan terasa lebih mudah. Kisah seorang jenderal yang memberikan mantelnya ternyata menyisakan kisah yang heroik. Sang prajurit merasa berutang budi kepada jenderal itu. Suatu ketika, jenderal berada dalam bahaya. Dia ditembaki oleh musuhnya. Semua anak buahnya setia membela. Bahkan si penerima mantel tersebut memasang badang melindungi jendral itu dari peluru maut. Si prajurit tewas membela jendral, hanya demi membayar kehangatan yang didapatnya dari sebuah mantel lusuh. Sebuah mantel lusuh yang dibayar mahal dengan nyawa.
Ah, mulutmu harimaumu. Ucapan lebih tajam dari pedang pusaka. Luka oleh pedang dapat disembuhkan,meski meninggalkan bekas. Luka karena ucapan yang menyakitkan tidak meninggalkan bekas yang kasat mata tapi sulit disembuhkan. Menjadi kawan tidaklah mudah. Menjadi sahabat tentu jauh lebih sulit. Menjadi pemimpin sejati sangat luar biasa sulit.

Kail Lurus Tak Berumpan

Diambil dari buku 8 x 3 = 23! Karya Budi S. Tanuwibowo dengan berbagai penyesuaian. :)
Raja mendapat banyak laporan dari para menteri dan pembantunya. Dilaporkan bahwa ada orang tua aneh yang berhari – hari memncing dan tidak pernah mendapatkan ikan satu ekor pun. Yang membuat orang bertanya – tanya adalah keanehannya. Bagaimana mungkin seseorang memancing dengan mata kail yang lurus tanpa umpan? Mustahil dapat menangkap seekor ikan. Jangankan ikan biasa, ikan kelaparan atau ikan paling bodoh dan sial pun kiranya tak mungkin dapat tertangkap.
Raja yang mendapat cerita itu menyimpulkan bahwa pemancing bukanlah orang yang biasa tapi merupakan orang yang arif bijaksana. Ia melakukan hal aneh untuk tujuan tertentu. Raja pun memutuskan untuk menemui orang tersebut. Tapi ia sama sekali tidak dihiraukan oleh pemancing itu. Cuek dan tidak peduli!
Sebagai raja yang berpengalaman, ia mencoba untuk mengendalikan diri. Dengan penuh kesabaran, ia berdiam diri di tempat sambil mengamati gerak gerik pemancing. Setelah menunggu cukup lama, raja akhirnya duduk di sebelah pemancing. Pemancing itu menarik kailnya sambil menggeleng-gelengkan kepala kecewa pancingnya belum mendapatkan ikan. Tapi ia tetap saja sama, cuek dan menganggap tak ada orang bersamanya.
Adu kesabaran pun terjadi dan sedikit perubahan pun terjadi. Pemancing tersebut tak hanya menggeleng – gelengkan kepala tapi mulai mengomel “dasar dunia telah kacau. Semakin kacau, kacau balau! Semua orang berhati bengkok. Ikan pun ikut – ikutan berhati bengkok. Sudah berhari – hari tak kutemui ikan yang berhati lurus. Mau berkorban tanpa diberi umpan. Lurus, di jaman sekarang ini, sama artinya dengan bodoh. Celakanya tidak ada ikan bodoh yang mampir ke mata kailku.”
Raja pun tetap bertahan supaya ia memahami apa maksud dari pemancing itu. Semakin siang, pemancing itu pun berceletuk,” dasar ikan bodoh, tolol. Kenapa kamu tak mau mencoba kailku. Dunia telah kacau, hancur, tak ada harapan. Tak ada seorang pun yang menyelamatkan. Tak ada pemimpin atau raja yang diandalkan. Entah rakyat harus menunggu berapa lama lagi dalam penderitaan? Rasanya mustahil mengharapkan pemimpin sama muskilnya dengan menunggu ikan bodoh yang mau datang menyapa mata kail lurus tak berumpan! Kasian!”
Raja pun tersenyum dalam hati. Ia mulai mengerti maksud dari pemancing itu. Keadaan saat itu, negara sedang dikuasai oleh pemimpin yang lalim. Jika pemimpinnya lurus, otomatis pengikutnya juga ikut-ikutan. Demikian pula jika rajanya bengkok, rajanya lalai mengurus negara, berfoya – foya dll.
Kembali ke soal memancing. Hari menjelang sore, pemancing mulai mengomel, “ benar-benar sial! Sampai sekian lama belum ada ikan bodoh berhati lurus. Kata orang, di Barat ada ikan besar yang bodoh, suka mata kail lurus dan tak berumpan. Tapi ternyata tak terbukti. Sial. Aku dibohongi. Benar – benar sial. Ikan yang dianggap bodoh memang besar. Tapi dia pun Cuma diam saja. Membatu. Tak berani memakan kailku. Mungkin dia malas melihat tak ada umpannya. Ah, ternyata dimana – mana sama saja. Yang bodoh pun sama dengan yang pintar, butuh umpan. Butuh makanan. Butuh kekayaan. Butuh atribut. Butuh jabatan. Butuh kekuasaan.”
Kini raja mulai mengetahui arah pembicaraan itu. Jika intrepretasinya benar, yang dimaksud ikan besar bodoh di barat adalah dirinya, yang memang raja muda dari barat. Dan dari makna tersirat, raja mulai menangkap maksud dari pemancing bahwa ia mengharap dirinya melawan negara yang pemimpinnya lalai tersebut.
“ dasar bodoh ikan di wilayah barat ini. Bodoh, bodoh. Tidak kecil tidak besar. Semua sama saja, semua bodoh, pengecut dan tak mau berusaha. Yang paling besar juga penakut lagi peragu. Diam terus kayak batu. Diam. Diam. Diam. Lebih baik aku pulang kampung, tidur panjang dan baru bangun jika dunia sudah berbenah.”
Kini pemancing itu bangkit dan bersiap meninggalkan tempat. Dibuangnya pancing yang tak berguna. Namun dengan sigap raja meraih pancing itu. Kini keduanya berhadapan. Saling memandang, saling mengukur kekuatan. Mata bertemu mata, hati bertemu hati, rasa bertemu rasa, makna bertegur sapa. Cukup lama mereka bertatapan dengan sorot mata tajam menyelidik. Kata – kata menjadi tidak perlu dan tak berarti. Kalimat menjadi kehilangan makna. Yang ada jalinan suara hati. Satu getaran, satu frekuensi. Resonansi terjadi!
Lantas terjadilah klimaks. Keduanya tertawa terbahak, saling mengadu kekuatan, saling menjajaki hati. Bergema. Menggetarkan hati siapa saja.
Klimaks kedua pun menyusul kemudian. Keduannya berpelukan erat tak terlepaskan. Menyalurkan kehangatan. Menyalurkan energi masa depan. Dua hati telah dipertemukan. Aura orang besar menyatu. Dunia kini menunggu perubahan . :)

Minggu, 23 Oktober 2011

Tugas kelompok LENSA

Selasa, 18 Oktober 2011

Dukungan Ormas Islam Terhadap Perbankan Syariah Masih Rendah

Dukungan lembaga keagamaan dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam terhadap lembaga keuangan syariah dinilai masih rendah. Perlu pensinergian program konkrit ormas Islam baik tingkat pusat dan daerah dalam pengentasan kemiskinan melalui peningkatan usaha ekonomi keumatan berbasis syariah.
 Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Abdul Djamil, mengatakan, pangsa pasar bank syariah belum mencapai angka 3 persen secara nasional. Padahal, bank syariah telah beroperasi di Indonesia sejak 29 tahun lalu. “Ini ironis,” kata Abdul Djamil saat ‘Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural Antar Pimpinan Pusat dan Daerah Intern Agama Islam” di Provinsi Banten, Jum’at (14/10).
Di sisi lain, kata Djamil, besaran rasio financing to deposit ratio (FDR) bank syariah rata-rata berkisar melebihi angka 100 persen atau dua kali lipat tingkat loan to deposit ratio (LDR) yang disalurkan bank konvensional. Menurut data Bank Indonesia, Djamil menambahkan, rata-rata pertumbuhan per tahun perbankan syariah dalam tiga tahun terakhir mencapai 39,61 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2010 dengan pertumbuhan mencapai 47,55 persen. Total aset perbankan syariah pada akhir tahun 2010 mencapai Rp 97,519 triliun. Aset tersebut termasuk pembiayaan yang diberikan bank syariah dalam upaya mengembangan usaha mikro dan kecil (UMK), “Satu jumlah yang cukup besar,” kata Djamil.
Melihat kontribusi bank syariah sudah sedemikian besar untuk UMK, sudah selayaknya juga perlu mendapat perhatian khusus dari lembaga keagamaan dan ormas Islam dengan seluruh jajarannya untuk memperbesar aset bank syariah. Sebab, pengembangan UMK yang bersinergi dengan lembaga keuangan syariah perlu ditunjang oleh ormas Islam yang juga sejalan dengan pemberdayaan umat.
Massa ormas Islam yang demikian banyak diharapkan dapat memanfaatkan pembiayaan bank syariah melalui skim-skim dan produk yang sesuai dengan syariah. Selain itu, pensinergian aktifitas ekonomi ormas Islam yang berbasis syariah perlu juga dilakukan, baik dalam bentuk investasi maupun dana umat yang bersumber dari zakat, infaq, dan sodaqoh.

Sumber : Republika
http://zonaekis.com/dukungan-ormas-islam-terhadap-perbankan-syariah-masih-rendah/

Sektor Pertanian dan Infrastruktur Peluang Investasi Syariah

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brojonegoro, mengatakan, bahwa peluang keuangan syariah di Indonesia cukup besar apalagi dilihat kondisi perekonomian secara makro maupun mikro yang perkembanganya sangat fenomenal. Maka dari itu, ia berharap agar keuangan syariah bisa menggarap sektor pertanian dan infrastruktur, karena sektor tersebut yang selama minim dibiayai oleh perbankan syariah.
Sektor pertanian dan infrastruktur, kata Bambang, banyak perbankan yang menilainya penuh dengan resiko sehingga mereka cenderung pada sektor aman seperti perumahan, perdagangan dan jasa. Tapi jika mereka mengarah pada pembiayaan tersebut akan meningkatkan share market yang ada selama ini.
“Sekaligus juga akan membuka lapangan kerja banyak. Itu korelasinya,”ujarnya.
Untuk menunjang itu semua, Bambang seperti yang telah diberitakan sebelumnya bahwa sangat perlu perbankan syariah melakukan inovasi produk tersebut.
Kemudian terkait dengan kondisi perekonomian, ia menyampaikan, bahwa perekonomian Indonesia dalam posisi bagus. Pada review makro ekonomi pertumbuhan tahun lalu 6,1 persen dan tahun ini target pertumbuhan sekitar 6,5-6,6 persen didukung support pasar domestik.

Sumber : PKES Interaktif
http://zonaekis.com/sektor-pertanian-dan-infrastruktur-peluang-investasi-syariah/

Rusia Kembangkan Bisnis Syariah Berbasis IT

Tak mau ketinggalan dengan negara lain dalam mengembangkan bisnis syariah, Rusia di tahun ini akan mensosialisasikan berbagai ragam bisnis syariahnya dengan menggunakan teknologi berbasis IT. Chief of The Executive, Abdul Vakhed Niyazov dalam perbincangannya di Bank Muamalat Indonesia (BMI) hari ini mengatakan, Rusia akan akan membuat Salamword.com di Indonesia, yaitu sebuah website mengenai produk-produk halal dan keuangan syariah. Selain itu mereka juga akan membuat e-dinar, yaitu pembelian dinar emas menggunakan email.
Untuk mewujudkan itu semua, Abdul Vakhed Niyazov, mentargetkan akan buka kantornya di Jakarta tahun depan. Dengan demikian Rusia akan meramaikan bisnis syariah di Indonesia. 
Seperti apa sich Salamword.com itu? Abdul Vakhed Niyazov menambahkan, bentuknya seperti facebooks tapi syariah dengan 12 bahasa termasuk bahasa Indonesia. Selain itu juga ada daftar restoran halal dan tempat tempat ibadah.
“Kami berharap dengan adanya Salam word, akan menambah keyakinan orang bertransaksi,”ujarnya.
Kemudian terkait dengan kerjama dengan BMI, Abdul Vakhed Niyazov, menegaskan dengan BMI akan memanfaatkan jasa pengiriman uang dengan demikian memudahkan orang Indonesia dalam bertransaksi dengan Salamword.com

Sumber : PKES Interaktif
http://zonaekis.com/rusia-kembangkan-bisnis-syariah-berbasis-it/

Keuangan Syariah RI Duduki Peringkat Empat Dunia

Perkembangan keuangan syariah di Indonesia maju pesat. Hal ini terbukti dengan posisi industri keuangan syariah Indonesia yang menduduki posisi keempat terbesar di dunia.
Menurut Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Mulya Siregar, posisi industri keuangan syariah Indonesia tersebut berdasarkan survei yang dilakukan BMB Islamic Finance Index. Posisi Indonesia berada di bawah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi. “Industri keuangan syariah Indonesia lebih besar dari Uni Emirate Arab, Kuwait, dan Inggris, “ ujarnya, Kamis (13/10).
Dia mengatakan penilaian tersebut didasarkan pada sejumlah indikator antaralain jumlah lembaga keuangan, volume industri, dan kelengkapan regulasi. Dia mentarget posisi industri keuangan syariah Indonesia dapat menduduki posisi ketiga di dunia tahun depan.
Pengembangan industri keuangan syariah ke depan, ungkapnya, akan diarahkan ke produk syariah base. Produk syariah komplien akan dikembangkan secara selektif. “Ke depan, kita fokuskan ke produk syariah base, tetapi untuk akselesai tetap perlu dikembangkan syariah komplien secara selektif, “ ujarnya.
Posisi aset perbankan syariah menurut catatan BI, pada Agustus 2011 mencapai Rp 120 triliun. Pada akhir 2011, ditargetkan aset naik menjadi Rp 131 triliun. Sementara leanding pembiayaan mencapai Rp 92 triliun.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisyahbana mengatakan sektor perbankan syariah telah tumbuh positif dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari Rp 5,7 triliun pada 2003 menjadi Rp 89,8 triliun pada Juli 2011. Penyaluran pembiayaan tumbuh dari Rp 5,5 triliun pada 2003 menjadi Rp 88 triliun pada Juli dengan Non Performing Finance (NFC) sehat 3,75 persen pada Juli 2011.

Sumber : Republika
http://zonaekis.com/keuangan-syariah-ri-duduki-peringkat-empat-dunia/

Etika Bisnis Islami

Etika memiliki dua pengertian: Pertama, etika sebagaimana moralitas, berisikan nilai dan norma-norma konkret yang menjadi pedoman dan pegangan hidup manusia dalam seluruh kehidupan. Kedua, etika sebagai refleksi kritis dan rasional. Etika membantu manusia bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggung-jawabkan. Sedangkan bisnis mengutip Straub, Alimin (2004: 56), sebagai suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan penjualan barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit.
Penggabungan etika dan bisnis dapat berarti memaksakan norma-norma agama bagi dunia bisnis, memasang kode etik profesi bisnis, merevisi sistem dan hukum ekonomi, meningkatkan keterampilan memenuhi tuntutan-tuntutan etika pihak-pihak luar untuk mencari aman dan sebaginya. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang memiliki komitmen ketulusan dalam menjaga kontrak sosial yang sudah berjalan. Kontrak sosial merupakan janji yang harus ditepati.
Bisnis Islami ialah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaan hartanya karena aturan halal dan haram (lihat. QS. 2:188, 4:29).
Etika bisnis Islam sebenarnya telah diajarkan Nabi Saw. saat menjalankan perdagangan. Karakteristik Nabi Saw., sebagai pedagang adalah, selain dedikasi dan keuletannya juga memiliki sifat shidiq, fathanah, amanah dan tabligh. Ciri-ciri itu masih ditambah Istiqamah.
Shidiq berarti mempunyai kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan dan amal perbuatan atas dasar nilai-nilai yang diajarkan Islam. Istiqamah atau konsisten dalam iman dan nilai-nilai kebaikan, meski menghadapi godaan dan tantangan. Istiqamah dalam kebaikan ditampilkan dalam keteguhan, kesabaran serta keuletan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Fathanah berarti mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajibannya. Sifat ini akan menimbulkan kreatifitas dan kemampuan melakukakn berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Amanah, tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (kebajikan) dalam segala hal. Tablig, mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari (berbagai sumber).
Berdasarkan sifat-sifat tersebut, dalam konteks corporate social responsibility (CSR), para pelaku usaha atau pihak perusahaan dituntut besikap tidak kontradiksi secara disengaja antara ucapan dan perbuatan dalam bisnisnya. Mereka dituntut tepat janji, tepat waktu, mengakui kelemahan dan kekurangan (tidak ditutup-tutupi), selalu memperbaiki kualitas barang atau jasa secara berkesinambungan serta tidak boleh menipu dan berbohong.
Pelaku usaha/pihak perusahaan harus memiliki amanah dengan menampilkan sikap keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (berbuat yang terbaik) dalam segala hal, apalagi berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Dengan sifat amanah, pelaku usaha memiliki tanggung jawab untuk mengamalkan kewajiban-kewajibannya. Sifat tablig dapat disampaikan pelaku usaha dengan bijak (hikmah), sabar, argumentatif, dan persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang solid dan kuat.
Para pelaku usaha dituntut mempunyai kesadaran mengenai etika dan moral, karena keduanya merupakan kebutuhan yang harus dimiliki. Pelaku usaha atau perusahaan yang ceroboh dan tidak menjaga etika, tidak akan berbisnis secara baik sehingga dapat mengancam hubungan sosial dan merugikan konsumen, bahkan dirinya sendiri.

http://zonaekis.com/etika-bisnis-islami/

Tenaga Profesional Perbankan Syariah Langka

Pertumbuhan industri perbankan syariah global terkendala kelangkaan tenaga professional. Di Indonesia, sedikitnya dibutuhkan 200 ribu bankir untuk perbankan syariah hingga lima tahun mendatang.
Kepala unit syariah Bank Sarasin & Co Swiss, Fares Mourad mengatakan kebutuhan tenaga professional di perbankan syariah terjadi hampir di semua negara yang memiliki industri tersebut. Kekurangan tenaga professional ini akan mempengaruhi pertumbuhan perbankan syariah global.
“Salah satu isu melambatnya pertumbuhan industri perbankan syariah global adalah kelangkaan tenaga professional. Ini tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan tapi sampai pada lingkup kualitas layanan,” ujarnya seperti dikutip laman Zawya, Senin (17/10).
Dia mengatakan perbankan syariah telah berjalan relatif baik. Akan tetapi, perbankan syariah tidak hanya perlu mengembangkan produk serta layanan. “Perbankan syariah butuh konsep seperti perencanaan keuangan,” ujarnya.
Karena itulah, tenaga professional di perbankan syariah semakin mendesak terpenuhi. Produk baru dari perbankan syariah muncul setiap hari. Hal ini tidak hanya butuh inovasi tetapi juga pertumbuhan permintaan dari konsumen. Kemunculan produk tersebut harus diimbangi pertumbuhan permintaan konsumen.
Industri keuangan syariah saat ini masih terus tumbuh. Sejak 50 tahun lalu saat perbankan syariah pertama didirikan, industri tersebut telah menawarkan berbagai macam produk dan layanan seperti manajemen keuangan dan portofolio.
Ke depan, perbankan syariah tersebut membutuhkan berbagai konsep perencanaan yang berkaitan dengan keberlanjutan industri. Pemenuhan kebutuhan tenaga professional di perbankan syariah dinilai akan mengurangi tantangan industri tersebut ke depan.
Dengan tenaga professional yang dimiliki, perbankan syariah dapat membuat perencanaan dan memantau realisasi menuju target pertumbuhan. “Dengan pengetahuan (dari tenaga professional), perbankan syariah dapat menilai situasi dengan benar, merancang managemen dan memantau realisasi terhadap setiap perubahan untuk menuju target pertumbuhan. Proses itu akan menanggulangi berbagai hambatan perbankan syariah ke depan,” bebernya.

Sumber : Republika
http://zonaekis.com/tenaga-profesional-perbankan-syariah-langka/

SET 1

assalamualaikum wr.wb. waduh.. maaf sekali baru bs update blog. maklum, sibuk, hehehe. okey, sekarang kita bagi info tentang SET 1 yaa.. SET 1 (Sharia Economics Training 1) dilaksanakan di Bungalow Selo, Selo, Boyolali pada hari Sabtu-Ahad, 24-25 September 2011. mahasiswa baru atau yang kami sebut SAKEI (Sahabat KEI) yang ikut sekitar 22 orang, 8 akhwat dan 14 ikhwan.
dalam acara tersebut terdapat 3 materi yang disajikan. Materi pertama, yang disampaikan pada jam 2 siang di aula villa, dengan judul "Islam min hajjul hayah", membahas tentang keislaman sebagai pedoman hidup. Lalu materi kedua yang disampaikan pada jam 5 sore, dengan judul "Islamic Economic Future Pretends in Your Hands", membahas mengenai ekonomi Islam secara umum dan perserta diberikan arahan mengenai bagaimana kontribusi mahasiswa dalam dakwah ekonomi Islam. lalu materi yang terakhir mengenai KEI dan ke-Fossei-an. materi tersebut berisikan pengenalan tentang KEI dan Fossei sebagai wadah studi Ekonomi Islam.
setelah beberapa materi yang disampaikan, kini saatnya bersantai dan peserta dapat saling mengenal satu sama lain antar SaKei yang dilanjutkan dengan acara api unggun. acara api unggun pun mengakhiri rangkaian acara pada hari sabtu. sedangkan keesokkan harinya, atau ahad, agendanya adalah outbond yang diisi dengan permainan-permainan yang seru dan menarik. setelah dari pagi hingga siang outbond, saatnya untuk siap-siap pulang, hehe. sebelumnya ada acara sarasehan atau penutupan, dan dalam acara tersebut, dipilih 2 peserta terbaik, 1 dari akhwat yaitu Dwi Utami dan 1 dari ikhwan yaitu Riza. mereka mendapatkan kenang-kenangan berupan pin spesial dari KEi.
inilah beberapa foto dari SaKei yang berhasil diabadikan kamera panitia.. :)



okey.. sekian dulu yaa.. untuk para SaKEi, selamat mengikuti rangkaian acara KEI dalam menyambut kalian yaa.. wassalamualaikum wr.wb. :)

Jumat, 30 September 2011

mi8 X 3 = 23!

Diambil dari sebuah buku berjudul “ Bertambah Bijak Setiap Hari” karangan Budi S. Tanuwibowo.
Sang guru bijak mempunyai banyak murid yang datang dari berbagai latar belakang sosial, etnis, dan agama. Tak pernah ia menolak calon murid. Syaratnya harus SUNGGUH-SUNGGUH belajar. Ia kecewa terhadap murid yang malas.
Si putih adalah murid terpandai Sang Guru Bijak. Suatu hari ia ditantang murid yang paling bodoh. “Putih, kalu kamu memang pandai, coba jawab berapa 8 x 3 itu?”
Secara spontan Putih langsung menyebutkan angka 24.
“Salah”, kata si Bodoh. “Yang benar adalah 23!”
Tak lama kemudian kedua murid tersebut berdebat tiada habisnya. Masing-masing mempertahankan kebenarannya sendiri. Masing - masing berkeras dan tak ada yang mau mengalah. Tak tahan dengan perdebatan  yang berkepanjangan, si Bodoh lalu menantang Putih untuk bertaruh, “Begini Putih, seandainya 8x3 = 24, kamulah yang benar. Aku rela menggorok batang leherku sendiri. Namun jika yang benar ternyata 23 kamu harus mencopot topimu.”
Berusaha mencegah pertaruhan itu, si Putih berkata,” Saudaraku, tiada gunanya pertaruhan ini. Saya tidak mau kamu menadi korban sia-sia.”
Si Bodoh tetap bertekad meneruskan pertaruhan tersebut dan bahkan meminta Sang guru bijak menjadi wasit. “ apa yang guru katakan, itulah kebenaran”, lanjut si Bodoh.
Dengan lesu tak bersemangat si Putih pun terpaksa menuruti permintaan saudaranya itu. Keduanya lalu menghadap sang Guru dan menceritakan kembali jalannya perdebatan antara mereka. Sang Guru pun tersenyum, mengangguk-angguk lalu berkata 8 x 3 = 23!
Betapa kecewanya si Putih. Saat itu respeknya terhadap sang Guru merosot hingga titik terendah. Ia merasa dibohongi orang yang selama ini dihormati dan dijunjung amat tinggi. Dengan kesal, marah, dan amat kecewa, ia lalu membanting topinya. Setengah berteriak ia pun berkata,”Lebih baik aku pulang ke kampung, hidup dengan kejujuran, keluguan dan kesederhanaan, ketimbang hidup di tengah-tengah kebohongan, kemunafikan dan kepura-puraan.
Melihat reaksi si Putih sang Guru tetap tersenyum. Lalu dengan suara lembut beliau berkata,”Kalau kamu memang sudah bertekad mundur dan pulang ke kampung, aku tidak bisa mencegah. Namun, jika kamu masih mau mendengarkan, dengarlah nasihatku ini: Sekiranya dalam perjalanan pulang nanti terjadi hujan lebat, hati-hatilah. Jangan bernaung di bawah pohon besar, karena pohon itu akan tumbang dan menimpamu.”
Sambil ngedumel tak jelas, putih langsung keluar pergi tanpa mengucapkan kata pamit pada gurunya. Ia begitu marah dan kecewa. Sifatnya berubah total sejak saat itu.
Di tengah perjalanan, tiba tiba cuaca berubah drastis. Langit yang semula cerah, terang benderang, mendadak berubah hitam pekat. Terjadilah hujan yang sangat dahsyat. Hati putih pun tercekat ketika ia melihat pohon besar di atasnya, secara refleks ia pun menghindar. Pada saat itu pohon besar itu tumbang diiringi suara yang amat gemuruh. Hampir saja nyawanya melayang.
Setelah lepas dari kagetnya, putih pun berbalik ke kanan karena merasa sang guru pasti memiliki alasan mengapa ia menjawab seperti dahulu.
Di depan pintu rumah, gurunya ternyata sudah menunggunya sambil tersenyum lalu berkata,”Putih, putih,8 x 3 ya 24! Namun seandainya tadi kukatakan seperti itu, kamu akan menyesal seumur hidupmu. Kamu akan merasa membunuh saudaramu sendiri. Sepanjang hayat penyesalan tak akan ada gunanya. Hidupmu akan tersiksa selamanya. 8 x 3 = 24 hanyalah KEBENARAN KECIL, kebenaran matematis.  Tapi 8 x 3 23 dalam konteks tadi adalah  kebenaran besar  karena menyangkut nyawa manusia, nyawa saudaramu sendiri.
Putih tertunduk mallu.
“Ingatlah muridku hidup ini penuh warna. Setiap warna memiliki arti tersendiri. Semua warna harus dibaca dengan kejernihan mata hati, kebesaran jiwa dan kelapangan dada. Kalau hanya soal hitam dan putih, semua orang akan dengan mudah membedakannya. Kalau sudah beraneka warna, sungguh sulit membedakan dan mengatakan mana yang lebih indah, mana yang kurang baik. Demikian pun dengan kebenaran. Dengan mudah ia akan dibedakan dengan kejahatan. Namun acapkali persoalannya menjadi kabur kala kebenaran versi satu berhadapan dengan versi yang lain. Disinilah kejernihan mata hati yang menentukan. Renungkanlah muridku.”
Putih pun merenung, belajar dan belajar. Pada akhirnya, jadilah ia sebagi murid terbaik dari semua murid guru bijak.