KEI FEB UNS

Kajian Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Islam Pasti Menang!

Dialah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama meskipun orang musyrik membenci." {QS. Ash Shaff (61): 9}

Rabu, 12 Desember 2012

Mengatasi Masalah Ekonomi Dengan Ekonomi Islam

         Ekonomi Islam tidak melihat sebagai suatu kesalahan bagi pemerintah untuk membiayai pembangunan ekonomi dengan sistem pembiayaan anggaran defisit. Cara ini, dapat dilakukan oleh pemerintah dengan cara menciptakan/mencetak uang (money creation) di bawah otoritas Bank Sentral (Bank Indonesia). Namun, dalam menciptakan uang, ekonomi Islam mensyaratkan agar uang itu hendaklah disalurkan pada sektor-sektor produktif. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang masing-masing berbunyi: "Apabila seorang Islam menanam sebatang pohon atau mengusahakan sebidang tanah, lantas seekor burung atau manusia atau binatang memakan hasil tanaman tersebut, niscaya amalan tersebut dikira sebagai sedekah" (H.R. Bukhari); dan "Orang yang menjual rumah (tanpa keperluan), tetapi tidak menginvestasikan hasilnya dalam sesuatu yang setaraf dengannya, niscaya Allah SWT tidak akan memberkati hasil itu"(H.R. Thabrani).

      Inilah yang menyebabkan ekonomi Islam dianggap lebih memungkinkan untuk mengatasi problema ekonomi di bandingkan dengan ekonomi ribawi yang sering menciptakan uang tanpa memerhatikan apakah uang itu disalurkan pada sektor-sektor produktif atau tidak. Implikasi dari usaha ini, menciptakan uang dan kemudian menyalurkan pada sektor-sektor produktif, adalah akan mendorong naiknya tingkat produktivitas ekonomi sehingga, pada gilirannya, akan meningkatkan jumlah produk dan jasa yang tersedia dalam masyarakat.

Rabu, 28 November 2012

Sharia Economic Championship

k

Kamis, 15 November 2012

10 Jalan Untuk Modal Usaha

10 Jalan untuk Modal Usaha
Oleh : Muhaimin Iqbal

Ketiadaan modal sering dikambing hitam-kan oleh para (calon) entrepreneur yang gagal dalam (memulai) usahanya. Harus diakui bahwa meskipun modal bukan satu-satunya faktor dominan dalam merintis usaha, ketiadaan modal memang bisa menjadi kendala. Agar ketiadaan atau kekurangan modal ini tidak berakibat fatal bagi (rencana) usaha Anda, berikut saya sampaikan 10 jalan untuk memperoleh modal usaha. Saya yakin minimal satu atau beberapa diantaranya – pasti ada yang cocok untuk Anda. Saya urutkan dari yang paling mudah atau familiar dahulu : 

  1. Sweat Equity, modal keringat atau dalam bahasa kita lebih sering disebut modal dengkul. Potensi ini sering diabaikan padahal usaha-usaha besar seperti Microsoft, Facebook dlsb. dimulai dari modal dengkul ini. Artinya mulai usaha dengan apa yang ada pada diri Anda, ini yang paling mudah.
  2.  Saving atau tabungan, bila Anda selama ini bekerja pada perusahaan atau instansi lain – besar kemungkinan Anda memiliki sejumlah tabungan baik di bank, dana pensiun, asuransi, pesangon perusahaan dlsb. Ini juga mudah, Anda tinggal mencairkannya dan mulai usaha.
  3. Friend & Family, Anda pasti juga punya teman dekat dan keluarga dekat. Bila di antara mereka ada yang memiliki kemampuan financial untuk memodali usaha Anda, maka yang ini biasanya juga tidak terlalu sulit untuk meyakinkannya.

Selasa, 13 November 2012

Suara MerdeKEI

Jumat, 09 November 2012

Peran Shariapreneur Dalam Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Bangsa Menuju Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan


Oleh: Punto Jatmiko
(Manager of Research and Developmet KEI FE UNS)

Dari kiri: Ali Imron, Prof. Bambang Setiaji, Saptuari Sugiarto
Solo, 6 Oktober 2012 Seminar bertemakan shariapreneur dalam mewujudkan kemandirian perekonomian Indonesia ini diselenggarakan di gedung MTA Ngarsopuro Solo, Sabtu 6 oktober lalu merupakan hajatan akbar dua tahunan yang dipromotori oleh Kajian Ekonomi Islam (disingkat KEI) Fakultas Ekonomi UNS. KEI FE UNS merupakan sebuah organisasi mahasiswa yang concern di bidang ilmu ekonomi Islam. Dalam seminar kali ini KEI FE UNS bekerjasama dengan Pemuda MTA memanggil narasumber terkemuka yang sudah berpengalaman dalam ekonomi Islam dan  kewirausahaan syariah yaitu Prof. Bambang Setiaji yang merupakan Komisaris Bank Bukopin Syariah dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta saat ini, kemudian Prof. Muhammad, M.Ag yang sudah malang melintang di dunia akademisi ekonomi Islam, lalu Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si, kemudian promotor wirausaha yakni Saptuari Sugiharto yang berasal dari kota gudeg, kemudian yang terakhir ditutup oleh menteri pemuda dan olahraga periode 2004-2009 yaitu Adyaksa Dault dengan sangat mengesankan.
KEI FE UNS mengangkat tema ini mengingat jumlah pengusaha di Indonesia baru sebanyak 1,56% dari total jumlah penduduk di Indonesia. Padahal menurut sebuah hasil penelitian mengatakan bahwa kondisi perekonomian suatu negara yang standar adalah memiliki 2% pengusaha dari jumlah penduduk. Hal ini masih cukup jauh mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 295 juta jiwa.  Maka dalam kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi masyarakat secara umum terkait kondisi perekonomian Indonesia dan juga diharapkan mampu memotivasi masyarakat untuk membuka usaha dengan menumbuhkan nilai-nilai Islam didalamnya.
Pada sesi pertama yang seharusnya diisi oleh Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si namun beliau berhalangan hadir kemudian digantikan oleh Kepala Bagian Perkonomian Jawa Tengah Edi Sulistyo Bramantyo, SE. MM. beliau menjelaskan terkait perkembangan industri syariah di Indonesia dan di dunia. Beliau menyatakan bahwa perekonomian yang didasarkan atas sistem syariah terbukti mampu menghadapi ancaman krisis seperti halnya krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1998 kemarin dan membuktikan bahwa bank syariah tetap berdiri tegak sedangkan beberapa bank konvensional yang lain dalam ancaman besar. Bukti lain juga terlihat dari banyaknya negara yang menerapkan sistem syariah pada industri perbankan yang notabene bukan negara muslim. Hal tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa sistem syariah merupakan rahmatan lil`alamin.  Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat perlu melakukan sinergisasi guna mendorong industri syariah berkembang agar dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sabtu, 29 September 2012

Ekonomi Syariah Menjadi Solusi Perbankan Indonesia

Ketika terjadi krisis ekonomi bank syariah cukup bertahan, karena itu negara-negara lain yang non muslim sudah mulai mengembangkan instrumen-instrumen syariah secara internasional.
Sistem ekonomi syariah awal kehadirannya di Indonesia hanya dijadikan sebagai alternatif solusi krisis moneter, namun saat ini ekonomi syariah tidak lagi hanya sekadar menjadi alternatif, tetapi ekonomi syariah menjadi solusi dalam berbagai persoalan umat manusia. Demikian diungapkan Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) KH Ma’ruf Amin menanggapi peranan ekonomi syariah dalam pertumbuhan ekonomi Nasional.
Saya setuju dengan pendapat tersebut, dengan kondisi perbankan saat ini, maka kita semestinya kita menerapkan sistem ekonomi syariah ini dalam perbankan syariah dengan sungguh-sungguh. Karena sistem ekonomi konvensional yang sudah banyak diterapkan di dunia saat ini yang diuntungkan hanya kelompok tertentu, sehingga cenderung merugikan.
Dengan sistem ekonomi syariah dapat membawa perbaikan dan  kesejahteraan bagi masyarakat. Kita ambil contoh seperti kasus yang terjadi pada tahun 1997 lalu, bank syariah mampu bertahan dengan baik, sedangkan bank konvensional banyak yang mengalami kesulitan.
Lebih lanjut Ma’ruf Amin menjelaskan, ekonomi syariah mengajarkan tegaknya nilai-nilai keadilan, kejujuran, transparansi, antikorupsi, dan eksploitasi. Artinya, misi utamanya menegakkan nilai-nilai akhlak dalam aktivitas bisnis, baik individu, perusahaan, ataupun negara sehingga saling menguntungkan.
Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia cukup pesat, berdasarkan Tabel 1. Jaringan Kantor Perbankan Syariah yang di ambil dari data Statistik Perbankan Syariah di situs bi.go.id. terlihat bahwa perkembangan perbankan syariah dari tahun ke tahun terus meningkat, sampai akhir Januari 2012 ada sekitar 2.202 lembaga keuangan syariah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perkembangan perbankan syariah juga ditunjukkan dari meningkatnya aset di perbankan syariah, seperti yang terlihat dari Grafik 1. Aset, DPK, PYD Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah serta Grafik 2. Aset, DPK, PYD Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang ada di Statistik Perbankan Syariah di situs bi.go.id, meningkatnya jumlah aset dari tahun ke tahun menunjukkan kepercayaan masyarakat dalam penerapan ekonomi syariah dalam perbankan syariah.
Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dengan perbankan syariah. Dan masyarakat sudah mulai menyadari manfaat dari perbankan syariah ini. Hal itu didukung  dengan data jumlah pekerja di perbanksan syariah yang juga terus meningkat.
Data yang di peroleh dari data Statistik Perbankan Syariah di situs bi.go.id Tabel 5. Jumlah Pekerja di Perbankan Syariah menunjukkan peningkatan pekerja di perbankan syariah yang hingga saat ini ada sekitar 27.887 pekerja. Hal ini menujukkan perkembangan syariah telah menyebar luas dan banyak yang mengaplikasikannya.
Dengan perkembangan ekonomi syariah yang terus meningkat dan kesadaran masyarakat akan manfaat menerapkan ekonomi syariah dalam perbankan ini akan menjadi solusi terbaik dalam perekonomian, karena perbankan merupakan salah satu kegiatan usaha yang paling dominan dan yang berpengaruh dalam perekonomian.
Sistem ekonomi syariah akan otomatis menjadikan rakyat sebagai prioritas, dan pemerintah berkewajiban memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyatnya. Penangan bank syariah dikelola oleh BI secara terpisah dengan bank konvensional. Prinsip pemisahan ini disebut dual-banking system (sistem perbankan ganda). Dihadirkan dual banking system untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap. Prinsip perbankan syariah memberikan sistem yang saling menguntungkan, serta menonjolkan aspek keadilan bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan.
Dengan semakin sadarnya masyarakat akan manfaat ekonomi syariah dalam hal ini mengenai aspek perbankan syariah akan memberikan efek positif dan makin memajukan perekonomian Indonesia. Dan dari data perkembangan perbankan syariah, saya optimis perbankan syariah akan terus maju dan berkembang yang kemudian menjadi dengan menerapkan ekonomi syariah, maka akan menjadi solusi bukan alternatif dalam perekonomian.

Minggu, 23 September 2012

Gurita Bisnis Syariah Dan Dampaknya



Muhammad Muharrom Ridho, S.Hi., MH., Al-Hafizh

Pendahuluan
Penerapan bisnis syari’ah yang benar-benar sesuai dengan syariah pada saat sekarang ini telah menjadi kebutuhan mendesak bagi umat Islam, sudah saatnya ilmu-ilmu syariah diaplikasikan dalam bisnis syariah dan usaha syariah maupun kegiatan pasar. Sistem syariah tentunya tidak hanya menerapkan konsep, sistem ataupun labelnya saja, Namun diharapkan dan diharuskan bisnis syariah dan usaha syariah juga harus menegakkan nilai-nilai akhlak yang ada dalam mengatur konteks keuangan, hukum maupun transaksinya.

Penegakan konsep bisnis syariah dan usaha syariah sangat diperlukan, namun apabila tidak didasari dengan akhlak akan kering. Oleh karena itu akhlak tidak boleh ditinggalkan, karena itulah yang membuat syariah akan membawa pada maslahah. konsep dalam ekonomi syariah salah satunya menjelaskan tentang pasar serta kontek keuangan dalam perspektif Islam. Pasar dalam kontek syariah berarti tidak adanya intervensi pasar maupun rekayasa harga. Dalam kontek keuangan syariah, semua transaksi di pasar harus memiliki akhlak yang toleran, yaitu toleran ketika berjualan, ketika membeli, serta ketika menagih hutang.

Selain dalam konteks pasar dan keuangan, syariah juga berbicara tentang konteks hukum dalam berbisnis dan bertransaksi. “Syariah berbicara tentang hukum, motif untuk mencari keuntungan dalam bisnis syariah diakui dan lazim dalam syariah, tidak ada batasan mau untung berapa. Yang penting sudah terjadi kesepakatan dalam transaksi antara pembeli dengan penjual,” Penerapan bisnis syariah sesuai dengan konsep syariah bertujuan untuk mewujudkan dan memelihara lima unsur pokok kehidupan. “Syariah bertujuan untuk terwujudnya keselarasan lima pokok kehidupan, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Apa yang menjadi tujuan syariah untuk kebaikan umat manusia,”

Terlepas dari kebenaran bisnis yang ada sekarang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah atau belum, hingga saat ini memang belum ada peraturan secara umum dalam negara yang membatasi bidang apa saja yang bisa dijalankan sebagai bisnis syariah dan mana yang tidak. Meski pada dasarnya semua bidang usaha bisa dijalankan sebagai bisnis syariah, namun tetap harus menjalankan prinsip, ciri khusus dan karakter bisnis syariah sehingga benar-benar menjalankan bisnis secara syariah.

Pembahasan
A.     Definisi dan pengertian wirausaha syariah
Bisnis syariah merupakan implementasi/ perwujudan dari aturan syari’at Allah. Sebenarnya bentuk bisnis syariah tidak jauh beda dengan bisnis pada umumnya, yaitu upaya memproduksi/mengusahakan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan konsumen. Namun aspek syariah inilah yang membedakannya dengan bisnis pada umumnya. Sehingga bisnis syariah selain mengusahakan bisnis pada umumnya, juga menjalankan syariat dan perintah Allah dalam hal bermuamalah.

B.      Prinsip dan etika bisnis syariah
Ada empat prinsip (aksioma) dalam ilmu Ekonomi Islam yang mesti diterapkan dalam bisnis syariah, yaitu:
1.      Tauhid (Unity/kesatuan) الوحدة ,
2.      Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium) العدالة ,
3.      Kehendak Bebas (Free Will) حرية الإرادة , dan
4.      Tanggung Jawab (Responsibility) الأمانة .

Sabtu, 15 September 2012

Sharia Economic Business Competition (SEBC 2012), Lomba Business Plan

Sharia Economic Business Competition (SEBC 2012)
“Ledakkan Semangat Entrepreneur, Bersama Raih Maslahah (LENTERA)” 
Deskripsi Kegiatan
 SEBC 2012 merupakan lomba bisnis plan tingkat universitas dalam skala nasional. Acara ini diperuntukan sebagai ajang unjuk kreativitas dalam keterampilan mambuat sebuah perencanaan usaha di bidang agribisnis serta pengenalan lebih lanjut sistem syariah dalam sebuah usaha bisnis. Adanya lomba ini juga diharapkan dapat memunculkan ide-ide bisnis baru yang unik dan menguntungkan.
Selain itu, kegiatan ini turut memperkenalkan pertanian serta menambah kecintaan dan minat generasi muda terhadap pertanian. Kompetisi SEBC 2012 ini dibagi menjadi empat tahap, mulai dari seleksi proposal sampai dengan pameran produk. Keempat tahap ini akan dijelaskan lebih lanjut di teknis perlombaan.
 
Teknis Perlombaan
Persyaratan Umum 
1.       Satu tim beranggotakan tiga orang dan berasal dari universitas yang sama
2.       Tidak ada maksimal pengiriman tim dari setiap universitas
3.       Segala hal yang berkaitan dengan keuangan menjadi tanggung jawab peserta
4.     Mengisi formulir pendaftaran yang dapat diunduh di blog sebcipb.blogspot.com atau dapat di klik disini dan dikirimkan bersama dengan proposal business plan
5.    Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 125.000,00 (sudah termasuk fasilitas workshop, makan siang dan snack) ke nomor rekening 0183029274 atas nama Eva Farichatul Aeni Bank Muamalat cabang Bogor
6.     Peserta wajib melakukan konfimasi pembayaran dengan mengirimkan bukti transfer bersama dengan proposal business Plan.
7.   Peserta adalah mahasiswa S1
8.  Batas akhir pendaftaran tanggal 20 September 2012 dengan mengirimkan formulir yang telah diisi serta scan bukti pembayaran biaya pendaftaran melalaui e-mail ke sebcipb@gmail.com
9.   Batas terakhir pengumpulan makalah 27 September 2012 baik secara sof tcopy ke e-mail serta hard copy dikirimkan ke Dekanat Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Jalan Kamper, Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga, Bogor 16680 (cap pos)
 

“Champions of Change”

“Champions of Change”
Arthur Guinness Fund-British Council
Community Entrepreneurs Challenge (AGF-BC CEC) WAVE III

Bagaimana bisnis dapat membawa kebaikan demi komunitas? 

Membangun Komunitas Melalui Kewirausahaan Sosial Berbasis Komunitas
“The reasonable man adapts himself to the world; the unreasonable one persists on trying to adapt the world to himself. Therefore all progress depends on the unreasonable man.”
George Bernard Shaw, Man and Superman, Maxims for Revolutionaries, 1903
John Elkington dan Pamela Hartigan percaya bahwa dunia ini penuh dengan “unreasonable people”, yakni orang-orang yang tidak mau mendengarkan skeptisisme lingkungannya dan percaya bahwa pasar, yang sering dipersepsikan bersifat eksploitatif, dapat digunakan demi kepentingan bersama.
Kami menyebut mereka social entrepreneurs – wirausahawan sosial.
Kewirausahaan sosial berkembang di Inggris sejak tahun 1970an ketika komunitas menggunakan pendekatan kewirausahaaan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan di sekitar mereka.

Saat ini berbagai penelitian membuktikan adanya suatu tren dimana organisasi-organisasi swadaya masyarakat mulai bergerak menjauhi tradisi mengandalkan kontribusi amal (charity) ke arah pendekatan kewirausahaan. Mereka menjalankan usaha yang inovatif untuk mendanai aktivitas sosialnya.
Kewirausahaan sosial telah berkembang secara global; mulai dari Coin Street di Inggris, Aravind Eye Care Centre dari India dan Telapak dan Koperasi Hutan Jati Lestari di Indonesia.
Secara lebih spesifik, kewirausahaan sosial yang berbasis pada komunitas dikenal dengan sebutan Community Entrepreneurship, yakni usaha yang dikelola bersama secara terbuka dan demokratis oleh para anggota komunitas.
Seorang wirausahawan sosial berbasis komunitas adalah pemimpin yang mampu mendirikan atau mengelola usaha sosial untuk mengatasi persoalan yang dihadapi komunitas. Mereka kreatif dan inovatif dalam membentuk rencana usaha pantang menyerah dalam mencapai objektif sosialnya. 

Pre Entrepreurship Syariah





KEI FE UNS PRESENT :
"PES 2012 (Pre Entrepreneurship Syariah 2012)"
Sabtu, 29 September2012 @Ruang Sidang 2 FE UNS pukul 08.00-15.00 WIB
HTM Rp. 25,000, quota terbatas!
Bagi teman2 yg minat mendirikan usaha/tertarik d bidang usaha berbasis syariah, yuk daftar segera :)




Senin, 10 September 2012

Masa Depan Cerah Pasar Modal Syariah


1252102620x310 300x150 Masa Depan Cerah Pasar Modal Syariah(zonaekis.com) 
JAKARTA – Pejabat sementara Ketua Bapepam-LK Ngalim Sawega mengatakan, Pasar Modal Syariah mengalami perkembangan yang menggembirakan selama sepuluh tahun terakhir.
“Selama kurun waktu 10 tahun, Pasar Modal Syariah telah mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan,” sebut Ngalim, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/8/2012) malam.

Perkembangan pasar modal syariah bisa terlihat dari nilai emisi sukuk yang telah mencapai Rp 9,4 triliun per 8 Agustus 2012. Angka ini melonjak cukup jauh dari Rp 5,5 triliun pada tahun 2008.
Sementara pangsa pasar sukuk kini tercatat sebesar 3,17 persen. Lalu, secara kumulatif sampai dengan 8 Agustus 2012, ada 50 reksadana syariah yang aktif.

Ini, terang Ngalim, menunjukkan jumlah reksa dana syariah tidak mengalami perubahan jika dibandingkan posisi akhir tahun 2011. Hingga 8 Agustus, total Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana mencapai Rp 5,78 triliun, atau tumbuh 3,87 persen dari akhir tahun 2011.
“Selanjutnya, proporsi NAB Reksa Dana Syariah dibandingkan total NAB Reksa Dana yang aktif mencapai 3,23 persen,” tambahnya.

Muhammad, Sang Pengusaha Sukses

Oleh: 
Ali Rama, Peneliti ISEFID (Islamic Economic Forum for Indonesia Development)


Hidayatullah.com--TRADISI ritual peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan Maulid Nabi sudah menjadi budaya keagamaan di kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan Maulid Nabi sudah dijadikan sebagai hari besar di negeri ini, yang berarti adalah hari libur nasional.

Bulan ini, tepatnya 15 Februari 2011, adalah tepat 12 Rabiul Awwal 1432 H pada penanggalan Islam (Hijriah) adalah hari kelahiran seorang Manusia Agung bernama Muhammad pembawa agama perdamaian untuk seluruh umat manusia.

Kelahiran Nabi sebenarnya tidak termasuk hari besar jika dilihat dari pandangan al-Qur’an dan al-Hadist. Namun, biasanya, peringatan Maulid Nabi dimaksudkan sebagai momentum untuk mempelajari dan merenungi kembali perjalanan hidup beliau sebagai seorang Rasul sekaligus sebagai manusia biasa yang sukses dalam berbagai sisi kehidupan.

Rasulullah adalah potret pribadi sukses dalam menjalani kehidupan yang harus menjadi panutan bagi umat manusia.
Sirah Nabi adalah living model yang diinginkan Allah untuk diimplementasikan oleh tiap pribadi muslim sejati. Jadi perayaan Maulid Nabi bukan sekedar kegembiraan atas kehadiran beliau dalam sejarah tapi yang lebih penting dari semua itu adalah bagaimana memahami perjalanan hidup beliau secara utuh, sempurna dan menyeluruh sehingga menjadi panutan dalam membangun peradaban umat manusia.

Jumat, 07 September 2012

Islam dan Kesejahteraan Dunia Muslim



Dalam beberapa hari ini, tepatnya pada tanggal 1 s.d. 4 Maret 2009, Indonesia menjadi tuan rumah World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-5. WIEF biasanya dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai negara untuk membahas ekonomi dan keuangan Islam, dengan pendekatan ilmiah dan empiris-praktis. Pertemuan terakhir digelar tahun lalu di Kuwait.
Forum kali ini memiliki arti yang sangat penting sekurang-kurangnya karena dua alasan. Pertama, karena ia diselenggarakan di tengah situasi ekonomi global yang semakin menunjukkan arah yang buruk. Dari forum ini diharapkan lahir tawaran-tawaran yang kongkret untuk membantu mengatasi situasi itu. Mungkin karena alasan inilah 5th WIEF ini mengambil tema, ''Food and Energy Security & Stemming the Tide of Global Financial Crisis.''

Kedua, karena kenyataan bahwa tingkat kesejahteraan dunia Muslim, jika kita ukur dengan tingkat kesejahteraan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, dengan ukuran Indeks Perkembangan Manusia (Human Development Index), saat ini tetap berada pada posisi yang sangat rendah, walaupun negara-negara Muslim Timur Tengah selama bertahun-tahun menikmati kemakmuran ekonomi akibat kekayaan alam yang melimpah, terutama minyak dan gas. Forum ini dapat dijadikan ajang untuk introspeksi tentang apa saja yang benar dan yang salah yang selama ini telah dilakukan oleh bangsa-bangsa Muslim itu.

Selasa, 04 September 2012

Memberdayakan Umat Lewat Reksadana Syariah

Oleh: Luqyan Tamanni M.Ec (Staf Pengajar, STEI Tazkia)

Reksadana adalah salah satu produk investasi yang belum tergali secara optimal potensinya. Produk yang mempunyai kemampuan mengangkat perekonomian rakyat kecil ini masih merupakan ‘barang mewah’ bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Bandingkan dengan di Amerika Serikat yang jumlah penduduknya hampir sama dengan Indonesia, jumlah reksadananya lebih dari 10.000 funds, dan dikelola oleh ribuan fund managers. Sedangkan di Indonesia baru mencapai sekitar 90 funds yang dikelola sekitar 70 fund managers.

Jangan jauh-jauh ke AS, dengan Malaysia saja kita kalah jauh. Di negeri jiran itu, reksadana adalah idola bagi ibu-ibu rumah tangga, pelajar/mahasiswa, serta pekerja golongan menengah ke bawah. Daya tarik ini bukanlah hanya disebabkan oleh kesadaran menabung masyarakat yang tinggi, namun juga karena modal yang diperlukan sedikit, jaringan pemasaran yang luas (i.e. kantor-kantor pos), mudah disetor dan ditarik, serta kadar keuntungannya yang jauh lebih besar dari menabung di bank (selisih antara 4-5% di bank dan 10-15% di reksadana).


Salah satu penyebab yang lain adalah keterlibatan pemerintah, baik federal maupun negeri, dalam ikut serta secara aktif menerbitkan Amanah-amanah Saham, meskipun sebagian besarnya tetap dibawah kelolaan Permodalan Nasional Berhad (PNB). PNB adalah salah satu fund manager terbesar, yang juga mempunyai banyak kepentingan bisnis di Indonesia.

Selasa, 28 Agustus 2012

Jalannya Ekonomi Sektor Rill (Analisis Keberhasilan Krisis 2008 dengan Kegagalan Krisis 1998)


                Oleh:

Imam Purnarko

Teringat Peristiwa 1998 dimana pada waktu itu Indonesia mengalami krisis yang begitu menyengsarakan rakyatnya, sesungguhnya krisis pada waktu itu tidak terlepas dari nuansa politik yang memanas. Sehingga kebutuhan akan pelunasan hutang luar negeri bernominal Dollar yang telah melonjak menyebabkan Uang rupiah terdepresiasi dan menyebabkan kejatuhan bangsa Indonesia. Sesungguhnya symptom/ gejala pada waktu itu telah menyebabkan Indonesia mengalihkan utangnya dari luar negeri ke luar negeri. Namun tanpa disadari ternyata dari itu semua Negara kita telah tergadaikan dengan tunduknya presiden pada waktu itu Soeharto kepada perjanjian IMF yang sampai saat ini terasa mencekik bangsa.

Berbeda dengan krisis yang dialami oleh bangsa ini sekarang ini, walaupun sadar atau tidak nuansa politik memang memanas, dengan analogy yang dibuat-buat terkesan sama seperti kasus bank Bali pada era-98. Bank century mendapatkan kucuran dana 6,7 triliun yang menyebabkan bangsa ini mendapatkan banyak sekali agenda-agenda di DPR dimana para wakil rakyat mendapatkan sorotan langsung dari masyarakat.
Inti dari semua itu adalah bahwa kasus krisis bangsa pada saat ini (2008 )memiliki indikasi penting dalam hal penyelesaiannya yang memang harus di apresiate Karena memang tidak berdampak sistemik.
Pertama: pada saat krisis 1998 bangsa ini diserang oleh arus gelombang politik yang begitu besar, ada aliran besar kerusuhan paska aksi mahasiswa turun kejalan, sektor rill benar-benar tidak berfungsi, makanan hari itu merupakan harta yang paling berharga. Sedangkan pada saat ini krisis tidak sama sekali menyerang sektor rill yang sesungguhnya merupakan ujung tombak bangsa ini. Masyarakat kita masih bisa berdagang dan bertransaksi dengan nyaman, walaupun sebagian dalih yang nyatanya paling ampuh sehingga tidak mampu menarik dalang dari krisis pada saat ini, yaitu aspek psikologi, dimana dengan dalih yang tidak dapat diukur dari analisis statistik ini seakan dana 6,7 trilliun sah di gelontorkan.

Sabtu, 21 Juli 2012

LOMBA KARYA TULIS EKONOMI ISLAM 5th SETIA

LOMBA KARYA TULIS EKONOMI ISLAM
Sharia Economics Integration:
The Global Challenge for Sustainable Entrepreneurship”

A.    Definisi
Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam (LKTEI) merupakan tulisan berisi ide atau gagasan kreatif. LKTEI ini juga merupakan salah satu even kompetisi ilmiah yang menjadi serangkaian acara 5th SETIA. Karya berdasarkan data yang dianalisis secara runtut, tajam dan diakhiri dengan kesimpulan yang relevan. Hasil karya ini diharapkan mempunyai pemikiran ke depan untuk memecahkan permasalahan yang ada sekarang.
B.     Persyaratan Peserta
  1. Lomba ini terbuka untuk seluruh mahasiswa/i yang masih aktif di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. 
  2. Peserta LKTEI bersifat tim yang terdiri dari 3 orang.
  3. Dapat berasal dari berbagai disiplin ilmu (boleh berbeda atau sama dengan yang ditekuni oleh bersangkutan). 
  4. Karya tulis yang dilombakan adalah karya orisinil, tidak mengandung unsur plagiat, bukan merupakan hasil penelitian/skripsi, dan belum pernah dipublikasikan. Karya tulis yang pernah ikut serta namun tidak mendapatkan nominasi atau belum pernah sebagai finalis boleh diajukan kembali dengan revisi atau perbaikan terhadap hal-hal penyebab karya tulis tidak mendapatkan nominasi.

C.    Proses Pengiriman dan Prosedur Seleksi Karya Tulis
  • Proses Pengumpulan Karya Tulis
1.      Karya Tulis peserta dijilid menggunakan kertas Buffalo hijau.
2.      Karya tulis dikirim kepada panitia sebanyak 4 (empat) rangkap dalam bentuk hardcopy dan 1 (satu) dalam bentuk softcopy di dalam CD dengan format doc dan pdf.
3. Dalam CD yang dikirimkan, disertakan pula lampiran scan kartu mahasiswa, formulirpendaftaran, serta bukti pembayaran
4.      Peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 60.000,00.
Biaya pendaftaran dapat ditransfer melalui rekening berikut:
No. Rekening: Bank Muamalat 0177194702 atasnama: RetniaWulandari
Cabang Kantor Kas Lojiwetan

Rabu, 27 Juni 2012

SECTION (Student English Communication Competition)




We all know how crucial communication is in our lives, and of course, in business. Has someone ever talks you into buying something? Have you ever seen an advertisement so appealing that you felt compelled to buy the product? Or have you ever seen a well-developed product that so many people bought, but did not have good advertising? Well, the power of communication has been powerfully incorporated in the world of business that it becomes elementary and crucial in the success of a business. If you have ever heard of Steve Jobs, you would have been assured of it. After all, his success is partly due to his powerful persuasions and charisma.
And so, we are here now to bring you an exciting opportunity and challenge you to win our grandeur total prize of Rp 40 million!
S1 Prasetiya Mulya’s Integrated Communication Club now invites you to the first ever, and one of the biggest in the year, national business English competition: SECTION !
This 3-day event is unlike what you have experienced before, as all the contestants will enjoy a gala dinner to award the winners on the last day of the event. The contestants will be from all over Indonesia, and since the event will last for 3 days, you will be provided an accommodation near the campus. So don’t miss it, get yourself ready for some business talk and public speaking!
TIME AND PLACE

Venue
Day / Date Time
: Prasetiya Mulya BSD Campus Jalan BSD Raya Barat, Edutown, Kav. 1 No. 1 BSD City,  Tangerang
: Friday / August 31st 2012 – Sunday / September 2nd 2012: 8.30 am – 6.00 pm
THEME
The “Art of Business” theme will be dominating all fields of competition situation, such as the decoration, the attire, and also the cases given.

Sabtu, 16 Juni 2012

COMING SOON LKTEI 5th SETIA


Senin, 11 Juni 2012

Standar Akutansi Syariah


Standar Akuntansi

Dalam PSAK nomor 59 tentang Akuntansi Bank Syariah dijelaskan beberapa pernyataan yang berkaitan dengan Akuntansi Murabahah adalah sebagai berikut:

Bank sebagai Penjual

1. Pada saat perolehan, aktiva yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual kembali dalam murabahah diakui sebagai aktiva murabahah sebesar biaya perolehan . (PSAK 59, Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 61)

2. Pengukuran aktiva murabahah setelah perolehan adalah sebagai berikut:
a. aktiva tersedia untuk dijual dalam murabahah pesan mengikat:
(i) dinilai sebesar biaya perolehan; dan
(ii) jika terjadi penurunan nilai aktiva karena usang, rusak dan kondisi lainnya, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aktiva
b. Apabila dalam murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat terdapat indikasi kuat pembeli batal melakukan transaksi, maka aktiva murabahah:
(i) dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebih rendah; dan
(ii) jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian (PSAK 59, Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 62)

3. Potongan pembelian dari pemasok diakui sebagai pengurang biaya perolehan aktiva murabahah (PSAK 59, Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 62)

4. Pada saat akad, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aktiva murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu jumlah piutang jatuh tempo dikurangi penyisihan piutang diragukan. (PSAK 59, Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 64).

5. Keuntungan murabahah diakui:
(a) pada periode terjadinya, apabila akad berakhir pada periode laporan keuangan yang sama; atau
(b) selama periode akad secara proporsional, apabila akad melampaui satu periode laporan keuangan. (PSAK 59, Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 65)

6. Potongan Pelunasan dini diakui dengan menggunakan salah satu metode berikut:
(a) jika potongan pelunasan diberikan pada saat penyelesaian, bank mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah; atau
(b) jika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah. (PSAK, Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 66).

7. Denda dikenakan apabila nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad. Pada saat diterima, denda diakui sebagai bagian dana sosial. (PSAK, Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 67).

8. Pengakuan dan pengukuran urbun (uang muka) adalah sebagai berikut:
(a) urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima bank pada saat diterima;
(b) pada saat barang jadi dibeli oleh nasabah, maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang; dan
(c) jika barang batal dibeli oleh nasabah, maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan bank (PSAK, Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 68).

Potongan harga dari pemasok

Dewan Syariah Nasional menetapkan aturan berkaitan dengan potongan harga yang diterima dari pemasok sebagaimana tertuang dalam Fatwa nomor 16/ DSN-MUI/IX/2000 tentang Diskon dalam Murabahah, yang mengatur ketentuan bahwa jika dalam jual beli murabahah LKS mendapat potongan harga dari supplier, harga sebenarnya adalah harga setelah potongan harga; karena itu, potongan harga adalah hak nasabah. Dilihat dari segi bank syariah bahwa potongan harga tersebut mengurangi harga pokok barang yang akan diperjualbelikan.

Uang Muka (Urbun)

Uang muka dalam murabahah dimaksudkan untuk bukti keseriusan dalam pembelian barang tersebut. Uang muka tersebut dapat dilakukan oleh bank kepada supplier maupun uang muka yang dapat diterima bank dari pembeli.
Berkenaan dengan itu, dalam hal bank menerima uang muka dari pembeli, dalam perlakuan akuntansinya diatur sebagai berikut:
(a) Urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima bank pada saat diterima
(b) Pada saat barang jadi dibeli oleh nasabah maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang; dan
(c) Jika barang batal dibeli oleh nasabah, maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan bank.

Rabu, 06 Juni 2012

7 Alasan Mengapa Anda Harus Sukses

Penulis : Suhardi

1. Keajaiban terus terjadi
Pernahkah Anda melihat rekor dunia? Mengapa itu bisa terjadi? Tidak lain adalah karena peristiwa tersebut sangat fantastis dan bisa dibilang sangat tidak masuk akal. Tapi kenyataannya itu benar-benar terjadi di dunia ini. Dan hebatnya rekor-rekor lama terus bertumbangan oleh rekor-rekor baru. Hal ini membuktikan betapa dahsyatnya potensi manusia dalam menciptakan keajaiban. Kita sendiri tidak tahu sampai mana batas kemampuan diri kita yang sebenarnya karena keajaiban terus saja terjadi.

2. Sukses bukan barang mewah
Apakah sukses hanya akan menjadi milik orang kaya, yang punya segunung uang, yang punya modal besar dan harta melimpah? Pikirkan sekali lagi. Sudah banyak contoh dan bukti di mana orang-orang yang dulunya biasa-biasa, bahkan hidup susah tapi akhirnya bisa menjadi sukses. Di Amerika sendiri, survei menunjukkan lebih dari 80% orang-orang kaya adalah self-made millionaire alias kaya dari nol atau usaha sendiri, bukan dari warisan orang tua.
 
3. Tuhan tidak pernah menstempel Anda sukses atau gagal
Begitu kita dilahirkan, Tuhan tidak pernah memberi stempel di kepala Anda apakah Anda akan menjadi orang sukses atau pecundang. Tapi kita diberi kemampuan untuk memilih. Dan pilihan yang kita ambil itulah yang akan menentukan siapa diri kita di masa mendatang. Sukses atau gagal bukan ditentukan orang lain atau apa pun, melainkan diri Anda sendiri. Anda sukses karena itu pilihan Anda. Anda gagal juga karena pilihan yang Anda ambil. Jadi, apa pilihan Anda?
 

ALKISAH NILAI KEHIDUPAN

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."

BERBAGI REZEKI BERSAMA ANAK JALAN



Awal  bulan KEI FE UNS (Kajian Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret) mengawali kegiatannya dengan berbagi rezeki kepada saudara-saudara AnJal (anak-jalanan) yang diasuh oleh Lembaga  Swadaya Masyarakat (LSM) Seroja di Solo. Tepatnya pada sabtu 2 juni 2012 bakti sosial  (baksos)yang di lakukan oleh KEI FE UNS  hal ini sebagai rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati milad KEI yang ke-10 pada bulan mei lalu. Kegiatan serupa secara rutin dilakukan oleh KEI FE UNS pada setiap tahunnya. Dalam tahun sbelumnya dilaksanakan di panti asuhan aisyah Bekonang, Sukoharjo.
Dalam acara bakti sosial ini merupakan bentuk partisipasi dari partisipan KEI FE UNS baik pengurus KEI sendiri,   mahasiswa FE UNS ataupun alumni KEI yang sudah bekerja di berbagai instansi. Dalam kegiatan ini terkumpul berupa dana yang diserahkan secara langsung dan juga berupa pakaian, alat tulis, dana beberapa keperluan pendidikan. Baksos kali ini diserahkan secara simbolik oleh Chief of administration (CoA) KEI FE UNS saudara agus Harjanto  kepada pengurus  LSM Seroja yang beralamat di Petoran, Jebres, Surakarta.
Dari baksos ini diharapan  bantuan tersebut dapat di kelola dengan baik melalui program-progam yang dilaksanakan oleh LSM Seroja. LSM Seroja sendiri merupakan LSM yang bergerak pada pendampingan perempuan dan anak-anak yang tergolong

Selasa, 05 Juni 2012

India Jajaki Pendirian Bank Syariah

sumber: zonaekis.com
Pemimpin Partai di Kongres India, M.M Hassan menekankan pentingnya bank syariah dalam sistem keuangan di negara tersebut. Hal ini mengingat bank syariah berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pembiayaan mikro dan pembiayaan proyek infrastruktur.

“Jika kami mampu membangun keuangan syariah, itu akan membawa banyak manfaat untuk rakyat dan negara kami, “ ujar dia seperti dikutip Arab News, Ahad (25/12). Hassan mengatakan partainya akan mempromosikan keuangan syariah dalam perekonomian India. Inisiatif implementasi keuangan syariah di India sebelumnya sudah ada. Namun, masih berbentuk perusahaan pembiayaan yakni BUMN, Kerala State Industrial Development Corp (KSIDC).
Dia juga mengungkapkan telah didirikan sebuah institusi keuangan non bank yakni Janasree Sustainable Development Mission untuk memberikan pembiayaan pada Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM). “Kami mempertimbangkan untuk memakai keuangan syariah untuk usaha bersama (ventura). Pembiayaan tanpa bunga akan memberikan manfaat yang lebih besar pada masyarakat, “ ujar dia.