Sabtu, 07 Mei 2011

Gagalnya Sistem Ekonomi Konvensional

Saat ini, perekonomian di dunia tengah didominasi oleh sistem ekonomi konvensional dimana manusia dipandang selalu rasional dan berkepentingan pribadi sehingga membawa kondisi dan kebijakan ekonomi menuju pasar bebas yang telah mematikan peran sosial dan moralitas manusia. Akibatnya, krisis ekonomi sering melanda yang diakibatkan sistem ekonomi konvensional yang mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen profit-nya. Selain itu, sistem ekonomi ini mengakibatkan terbentuknya sekelompok orang yang kaya dan sekelompok orang yang miskin.  Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin akan semakin miskin. Dan pada kenyataannya ekonomi konvensional saat ini dinilai gagal dalam memberikan solusi perekonomian rakyat.
Masalah belum tercapainya kesejahteraan ini memberikan pandangan bahwa para pemikir dunia perlu mencari sistem perekonomian alternatif. Pencarian sistem perekonomian alternatif ini setidaknya didasarkan pada asumsi sementara bahwa sistem kapitalisme dan sosialis tidak mampu memberi jawaban terhadap permasalahan ekonomi dunia saat ini. Sistem alternatif yang dimaksud adalah sistem ekonomi yang berpihak ke seluruh lapisan masyarakat.
Ekonomi Islam Sebagai Solusi
Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Sistem ekonomi Islam sangat berbeda dengan sistem ekonomi konvensional, salah satunya mengenai cara pengambilan keuntungan. Bila dalam ekonomi konvensional mengedepankan sistem bunga (riba), maka dalam ekonomi Islam mengenal sistem bagi hasil dalam mengambil keuntungan.
ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
 Kesatuan (unity)
 Keseimbangan (equilibrium)
 Kebebasan (free will)
 Tanggung jawab (responsibility)


Manusia sebagai khalifah di bumi tidak seharusnya bersifat individualistik, karena semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia adalah kepercayaannya di bumi. Didalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan". Sesuai dengan surat Ali Imran : 130-131 “"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Dan peliharalah dirimu dari api Neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir,"
Oleh karena itu, ekonomi islam jelas menjadi penutup untuk menghapuskan sistem riba yang tidak adil di dalam ekonomi konvensional. Dengan mengutamakan kemanfaatan, ekonomi islam akan membawa al-falah (kemenangan) bagi masyarakat.


0 Pendapat: