Senin, 30 Maret 2009

Cerita dari Telminas Bali

Berikut akan kami ceritakan tentang kepergian delegasi KEI FE UNS yang berjumlah lima orang ke TEMILNAS 2009 di Bali pada 6-9 Maret kemarin. Kepergian kami menuju TEMILNAS 2009 di Bali mengalami banyak sekali pengalaman unik. Perjalanan kami dimulai dari bus carteran FoSSEI Jateng yang berhenti di dekat RS Panti Waluyo (yang seharusnya berhenti di Jajar). Hal itu menyebabkan rombongan dari KSEI Desya dan KSEI FRESH bingung karena mereka mencegat bus di Jajar. Selain itu, kami menemui tiga kali kecelakaan selama perjalanan yang sempat membuat jalan macet.
Kami tiba di Pulau Bali sekitar pukul 07.00 WIB dengan menaiki kapal feri dari pelabuhan Ketapang dan berlabuh di pelabuhan Gilimanuk. Kami sudah memperkirakan bahwa akan terlambat datang di acara pembukaan karena perkiraan kami akan tiba di tempat acara yakni Art Center dalam waktu tiga jam. Akhirnya kami tiba di tempat tujuan sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah melakukan registrasi kami mendapat kabar bahwa rombongan KSEI dari Jateng terancam tidak bisa ikut olimpiade dikarenakan terlambat datang. Hal ini membuat kami gundah gulana karena niat awal kami ikut temilnas adalah untuk mengikuti olimpiade ekonomi Islam untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kami dibanding dengan KSEI lain di seluruh Indonesia. Pupus sudah harapan untuk mengikuti Olimpiade ini. Padahal, kami sudah mempersiapkan segalanya selama 3 minggu sebelum hari H. Ibaratnya, seperti kalah sebelum bertanding. Namun, kami dari rombongan Jawa Tengah mencoba lobi ke panitia agar diberikan waktu tambahan untuk mengikuti olimpiade ini. Akhirnya setelah melalui diskusi dengan panitia rombongan KSEI dari Jateng diperbolehkan mengikuti olimpiade tapi dengan jadwal susulan yang mengakibatkan KSEI yang hanya mengirimkan tiga orang delegasi tidak dapat mengikuti acara NTT (National Training for Trainers) dan AMT (Achievment Motivation Training). Jam 14.00 WITA kami, peserta olimpiade regional Jawa Tengah diisolasi di ruang tersendiri untuk mengerjakan soal babak penyisihan yang terdiri dari 60 soal pilihan ganda dan 40 butir soal essay selama 1,5 jam. Kami pun mencoba mengerjakannya semaksimal mungkin meski pada awalnya sempat merasa pesimis. Akhirnya olimpiade diakhiri jam 15.30 WITA dan dilanjutkan dengan sholat Azar kemudian Achievement Motivation Traning oleh trainer TRUSTCO Bali.


Keesokan harinya kami mengikuti acara konferensi nasional, persiapan simposium nasional, dan pengumuman KSEI yang lolos semifinal dan penentuan babak final, serta sebagian dari kami mengikuti acara lanjutan NTT. Acara seminar nasional berlangsung dengan baik, dari tiga pembicara yang hadir, menurut kami yang paling menarik adalah Adiwarman Karim. Beliau mampu menyihir audiens untuk memperhatikan presentasinya dengan guyonan khas, pembawaan yang unik, dan hampir tidak ada audiens yang tertidur. Selanjutnya di acara persiapan simpsosium nasional, pembicara yang hadir memberikan saran-saran kepada FoSSEI untuk membentuk hubungan yang lebih baik dengan pemerintah, ulama, akademisi, praktisi, dan pengusaha agar mampu mendakwahkan ekonomi Islam dengan lebih baik. Setelah itu tibalah waktunya pengumuman KSEI yang lolos ke babak semifinal dan penentuan KSEI yang masuk babak final. Satu per satu nama-nama KSEI dibacakan mulai dari peringkat 20. Dan di urutan 13, tertulis dengan jelas “KEI FE UNS”. Sungguh, serasa tak percaya setelah kemarin kami mendapat kendala. Meskipun tidak menjadi nomor satu tapi hasil ini pasti sudah menjadi yang terbaik dan akan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Apalagi kami menempati posisi nomor satu untuk tingkat Jawa Tengah. Tim yang berhasil masuk semi final antara lain dari STEI Tazkia Bogor sebanyak 2 tim, ReLIEF STEI Hamfara Yogyakarta, SEF UGM sebanyak 2 tim, ISEG Unpad, ISEF STEI SEBI, CIES UniBraw dan Shine UI. setelah melewati babak ke 2 yaitu cerdas cermat akhirnya terpilih 3 tim yang berhak maju ke final yaitu SEF UGM 1, SEF UGM 2 dan ISEG UnPad untuk presentasi esok hari. .Acara hari kedua ini berakhir pukul 23.30 WITA.
Keesokan harinya kami mengikuti acara final olimpiade, simposium nasional, dan ramah tamah dengan panitia dan presidium nasional FoSSEI. Acara final olimpiade menghabiskan waktu cukup lama dan pengumuman juara dilakukan esok harinya. Setelah acara final olimpiade tibalah waktunya kami mengikuti acara simposium nasional. Acara ini berjalan lebih lama dibanding dengan final olimpiade, karena banyak sekali pihak yang mengemukakan pendapat baik keluhan, kritik, saran, pujian, dan lain sebagainya. Hasil dari simposium juga diumumkan keesokan harinya. Setelah mengikuti acara ramah tamah yang cukup singkat kami kembali ke penginapan dengan kondisi yang cukup kelelahan, sampai-sampai ada yang masih tertidur di bus walau sudah sampai di tempat penginapan.

Keesokan harinya adalah hari terakhir kami di pulau Dewata. Acara hari itu adalah pengumuman juara olimpiade, juara LKTEI, dan hasil simposium nasional, dilanjutakan penutupan, serta field trip. Dari hasil pengumuman, juara pertama LKTEI diraih oleh peserta dari Universitas Brawijaya, juara kedua diraih oleh peserta dari UGM, dan juara ketiga diraih oleh peserta dari UII Yogyakarta. Kemudian juara pertama dan kedua olimpiade diraih oleh tim dari UGM, tim dari Unpad harus puas di posisi ketiga. Setelah pengumuman juara tibalah saatnya pengumuman hasil simposium nasional yang berlangsung cukup singkat dan dilanjutkan dengan acara penutupan yang dilakukan secara simbolis oleh pembantu rektor III Universitas Udayana. Acara terakhir yakni field trip dilakukan di pantai Nusa Dua dan ke tempat pembelian cinderamata. Kami bertolak dari Bali menuju Solo pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Sampai di Solo, pukul 17.00 WIB hari berikutnya.
Berbagai pengalaman kami dapatkan di Bali. Di sana ternyata tradisi masih berjalan sangat kuat, mulai dari sesajen hingga ornamen khas di tiap bangunan hampir kami temui di tiap tempat. Kami juga mengenal kawan-kawan dari berbagai universitas yang memiliki berbagai latar belakang yang unik dan berbeda-beda. Masih banyak lagi pengalaman-pengalaman unik yang kami dapatkan tapi sayang kami tak dapat menjabarkannya satu-persatu.
Untuk lebih lengkapnya silahkan simak cerita ini di tabloid KOME terbitan BAPEMA FE UNS yang akan segera diluncurkan….
Wassalamu ‘alaikum Wr Wb…
(Delegasi KEI FE UNS)

6 Pendapat:

KEI FE UNS mengatakan...

ayo beri comment donk

shin_kaorublog mengatakan...

Gmn klo rihlah besok ke Univ.Udayana aja?? Biar yg peserta temilnas bernostalgia, hehehe
It's a great idea...
I think...

ekonon kecil mengatakan...

Uns Aja yang jadi panitia Shin Kaoru oke....

ekonon kecil mengatakan...

bentar lagi mau telmireg ikut ah..................

Anonim mengatakan...

temilnas...

bukan gak mungkin nanti UNS jd tuan rumah...

tapi.....

Mr.suprima mengatakan...

mau info kuliah, info tugas. Kumpulan tugas.mp3.film.
materi tentang n seputar kuliah.serta berita yang lagi in
buka mrsuprima.blogspot.com