pasar tradisional |
oleh:
Punto Jatmiko
Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pasar
tradisional yang dikenal sebagai pusat kegiatan jual beli masyarakat Indonesia
dari jaman dulu hingga saat ini, merupakan salah satu warisan budaya yang masih
digunakan fungsinya sebagai pondasi ekonomi kerakyatan. Keunikan adat dan
budaya dari pasar tradisional sendiri menjadi suatu pesona bagi negara lain
untuk berkunjung ke Indonesia. Lingkungan yang ramai dengan hangatnya keakraban
antara penjual dan pembeli, canda yang ringan, dan juga tawar menawar yang
ramah menjadikan daya tarik dari pasar tradisional tersebut sebagai potensi
wisata.
Permasalahan yang mungkin timbul adalah matinya pasar tradisional yang
merupakan dasar bagi perekonomian skala menengah ke bawah. Sebagai representasi
ekonomi berbasis kerakyatan, keberadaan pasar tradisional harus dipertahankan
eksistensinya. Padahal, keberadaan pasar tradisional dimaksudkan untuk
menyangga perekonomian nasional yang terambang krisis. Sebagai usaha kecil dan
menengah, pasar tradisional cenderung aman dari ancaman goyahan krisis ekonomi
dewasa ini. Kehadiran pasar modern di tengah-tengah pasar tradisional sayangnya
tidak mendorong keduanya untuk bersinergi. Justru, adanya pasar modern
melemahkan dan menggeser konsumen pasar tradisional, utamanya kalangan menengah
ke atas untuk beralih ke pasar modern. Meskipun, tidak dapat dipungkiri bahwa
kebutuhan akan pasar tradisional masih cukup tinggi.
Solusi yang dapat dilakukan antara lain, transparansi pengelolaan
pasar tradisional oleh pemerintah daerah, peningkatan daya saing produk pasar
tradisional, serta pembatasan jumlah pasar modern, baik perizinan maupun
pendanaan, dan yang terpenting tidak lupa untuk memusatkan pasar tradisional
pada sebuah kawasan yang terintegrasi sebagai potensi pariwisata. Hal ini dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar sekaligus memberdayakan
kebudayaan lokal. Secara langsung, solusi ini akan berdampak cukup signifikan
terhadap pendapatan daerah. Pasar tersentralisasi dengan model seperti ini
telah dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Yogyakarta yang
memiliki Pasar Beringharjo ataupun Solo dengan Pasar Klewer-nya. Bukti kemajuan
pasar tradisional yang nyata, dapat dilihat di negara tetangga misalnya, Pasar
Chatuchak di Bangkok, Thailand atau Central
Market di Kuala Lumpur, Malaysia.
0 Pendapat:
Posting Komentar